Dark/Light Mode

Mau Pake Bus Listrik, Transjakarta Dapat Lampu Hijau Menhub

Rabu, 11 September 2019 18:09 WIB
Jajaran direksi TransJakarta bertemu dengan Menhub Budi Karya Sumadi. (Foto: Ist)
Jajaran direksi TransJakarta bertemu dengan Menhub Budi Karya Sumadi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan memberikan lampu hijau terhadap rencana Transjakarta menggunakan  bus listrik. 

“Baru kemarin kami bertemu Menteri Perhubungan dan mendapat back up penuh untuk penggunaan bus listrik,” ungkap Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/09).

Dia menerangkan, dalam pertemuan jajaran PT Transjakarta yang dipimpin Direktur Utama Agung Wicaksono dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, terdapat tiga poin yang menjadi arahan. Yakni, percepatan penerbitan plat kuning untuk ujicoba bus listrik. Kedua,  percepat dan perbanyak realisasi bus listrik. Dan ketiga dispensasi terhadap ketidaksesuaian spesifikasi pada saat ujicoba.

Baca juga : Transjakarta Tabrak Separator, Lalin Tomang Macet

Menurut Nadia, saat ini sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal ujicoba. Setelah Perpres Mobil Listrik terbit, Transjakarta akan mengujicoba berbagai merek bus dari pabrikan didunia, seperti Eropa, Amerika, dan Asia.

“Tujuannya mengetahui spesifikasi dan ketahanan merek tertentu terhadap cuaca, kondisi jalan, pola lalulintas, dan berbagai kondisi lain yang ada di Jakarta, termasuk ujicoba terhadap genangan tertentu,” tutur Nadia.

Pada bulan Juni lalu, Transjakarta telah melakukan pra-uji coba tiga bus listrik. Tak kurang dari 14 ribu penumpang telah menikmati kendaraan itu. 

Baca juga : Tiga Eks Direksi Garuda Dicopot Dari Sriwijaya Air

Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, ketika itu mengatakan, bus listrik sudah siap beroperasi di Jakarta. “Warga sangat antusias. Mereka bilang busnya nyaman, tidak ada bunyi seperti bus pada umumnya yang bising, dan tidak ada knalpot sehingga tidak ada asap," ujar Agung.

Nadia melanjutkan, Transjakarta berencana mengganti bus berbasis fosil dengan full electric secara bertahap. “Kita ingin menekan semaksimal mungkin tingkat emisi yang dihasilkan transportasi publik,” tutur Nadia.

Kapan penambahan dapat direalisasikan? Nadia menjawab, setelah masa ujicoba selesai dilakukan.  Dan Transjakarta konfiden terhadap garansi, ketangguhan merek, kesiapan suku cadang, perawatan, pemeliharaan, kesanggupan untuk transfer knowledge bagi para mekanik kami. Untuk jangka panjang, tentu perlu pertimbangan pemenuhan konten lokal.

Baca juga : Dukung Ganjil Genap, Transjakarta Siapkan Armada di 48 Rute dan Perluas Halte

“Ujicoba dilakukan selama 6 hingga 12 bulan agar melewati berbagai musim yang ada di Jakarta. Musim hujan, musim kemarau, dan musim banjir tentunya,” terang Nadia.

Soal jumlah merek bus  yang akan diujicoba, Nadia menyebutkan, hingga saat ini terdapat 28 merek produsen bus listrik dalam dan luar negeri yang ingin menjadi rekanan Transjakarta. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.