Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jumlahnya Lebih Dari 200 Ribu Pemain
Jakarta Darurat Judol Transaksi Tembus 2,3 T
Selasa, 2 Juli 2024 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak warga Jakarta doyan main judi online (judol). Jumlahnya mencapai 235.568 pemain dengan nilai transaksi tembus Rp 2,3 triliun.
Nilai transaksi itu berasal dari data Laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Jakarta menempati urutan kedua dengan jumlah pemain dan transaksi terbesar di Indonesia.
Yang bikin kita mengelus dada, transaksi judol di Jakarta lebih besar Rp 300 miliar dibanding dana bantuan sosial (bansos) Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebanyak Rp 2 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 DKI Jakarta.
Baca juga : Data Bocor, Rakyat Harus Antisipasinya Gimana Ya
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan para Camat dan Lurah sebagai ujung tombak Pemerintah untuk menggencarkan edukasi dan imbauan bahaya judi.
“Meski sudah pegang data warga pelaku judol, Pemerintah Provinsi (Pemprov) belum bisa lakukan penindakan. Upaya kami hanya sosialisasi dan pencegahan,” kata Heru di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Selain menjadi provinsi tertinggi kedua, tiga wilayah kota administrasi di Jakarta masuk dalam lima besar kabupaten/kota dengan transaksi judol tertinggi. Yakni, Jakarta Barat (Jakbar), Jakarta Timur (Jaktim) dan Jakarta Utara (Jakut). Bahkan, untuk tingkat kecamatan, urutan 2 sampai 7 diisi kecamatan di Jakarta.
Baca juga : Prabowo Senang Dijenguk Jokowi
Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Achmad Yani meminta Satgas Pemberantasan Judi Online gerak cepat (gercep) memberantas dan menindak tegas bandar, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Menurut dia, kondisi judol di Jakarta sudah pada titik darurat. Praktik perjudian tersebut sudah menelan banyak korban. Menurut Yani, menghentikan judol, tidak cukup dengan menutup akun. Sebab, bandar tetap melanggengkan judol. Penutupan akun harus diiringi dengan menindak tegas para bandar. “Rekening mereka harus ditelusuri, kemudian dijerat dengan pasa tindak pidana pencucian uang,” saran Yani.
Mengantisipasi maraknya judol, Suku Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) Jakbar melakukan sosialisasi security awareness atau kesadaran keamanan bahaya judol melalui live streaming terbuka untuk umum. Sosialisasi ini diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Baca juga : Hasil Survei LSI: Calon Gubernur Jateng Belum Ada yang Nendang
Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakbar, Andrie Yuswanto mengatakan, pihaknya mendorong seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak terjebak dalam aktivitas judol.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya