Dark/Light Mode

Antisipasi Kekeringan Dan Jaga Produktivitas

Pemerintah Genjot Pompanisasi

Senin, 1 Juli 2024 07:25 WIB
Menteri Pertanian (Men­tan), Andi Amran Sulaiman. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Menteri Pertanian (Men­tan), Andi Amran Sulaiman. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menggenjot program pompaniasi di berbagai daerah, mengantisipasi gelombang panas di musim kemarau. Langkah tersebut diharapkan dapat menjaga produktivitas sektor pertanian, khususnya beras, sepanjang musim kemarau tahun ini.

Menteri Pertanian (Men­tan), Andi Amran Sulaiman me­ngatakan, program pemberian dan pemasangan pompa alias pom­panisasi harus didorong secara masif, untuk mengantisipasi ter­jadinya kekeringan panjang. Dia menegaskan, antisipasi itu tak boleh terlambat, karena berpotensi merusak cadangan dan stabilitas harga pangan, serta gejolak sosial.

“Saya selalu sampaikan, seka­rang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? Mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan,” ujar Amran dalam keterangannya di laman Kemen­tan, dikutip Minggu (30/6/2024).

Baca juga : Banteng Rayu Kepala Garuda

Dia menjelaskan, pemerintah menargetkan menjadikan Indo­nesia, sebagai salah satu lum­bung pangan dunia. Karenanya, fokus kerja yang dilakukan saat ini, pompanisasi, mencetak sawah, dan mentransformasi pertanian tradisional ke modern.

Amran meyakini, program-program yang dibuat Pemerintah, akan membawa sektor pertanian dari ancaman paceklik lantaran masa kemarau dan kekeringan. Bahkan, kata dia, program-pro­gram tersebut akan menjadikan Indonesia, sebagai salah satu lumbung pangan dunia.

“Sejak awal masuk kabinet, tekad saya sudah bulat. Indonesi harus swasembada, memiliki ke­daulatan pangan, dan berwibawa di kancah internasional,” cetusnya.

Baca juga : Kemendag Diminta Hati-hati

Lebih lanjut, Amran me­ngatakan, keseriusan pemerintah di sektor pertanian, khususnya di masa transisi pemerintahan, akan terus menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Bahkan, sambung dia, Peme­rintah selanjutnya memiliki janji kampanye berupa penambahan alokasi pupuk hingga 100 persen, dan keterlibatan TNI dalam me­masang pompanisasi. Pemerintah juga tengah membangun perta­nian modern, untuk menarik anak muda ikut bertani.

“Ke depan, kami akan terus mengembangkan penggunaan teknologi, seperti drone, remote control, combine harvester, dan deretan mesin canggih lainnya. Kami bangun pertanian modern, untuk menekan biaya produksi hingga 50 persen, dan menwarik anak-anak muda untuk masuk ke sektor pertanian,” tandasnya.

Baca juga : Kadin: Pebisnis Jangan Terlena Oleh Data Makro

Terpisah, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono mengingatkan, pro­gram pompanisasi yang di geber pemerintah, harus memperhatikan kemampuan sumber airnya. Sebab, banyak sungai yang tidak terawat, seperti dipenuhi eceng gondok, hingga menyebabkan pendangka­lan dan penurunan debit air.

“Banyak juga loh saluran yang tidak ada airnya. Ada yang ter­sumbat, berbagai macam masalah lain. Silahkan dicek,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.