Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Manfaatkan Sisa Makanan Bergizi Gratis Jadi Kompos
Rabu, 8 Januari 2025 20:28 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta mendukung pengelolaan sampah organik melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini fokus pada penanganan sampah organik dari dapur hingga ke sekolah-sekolah.
Kepala DLHJakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah organik, termasuk sisa makanan di sekolah, akan melibatkan berbagai pihak seperti penggiat Biokonversi Maggot Black Soldier Fly (BSF) dan bank sampah.
“Kami akan mengelola sampah organik yang dihasilkan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sisa makanan di sekolah, yang akan didistribusikan kepada penggiat Biokonversi BSF atau digunakan untuk pembuatan kompos,” ujar Asep, Selasa (7/1/2025).
Baca juga : KPK Dan Polri Tingkatkan Sinergi Pemberantasan Korupsi
DLH Jakarta telah menyiapkan mekanisme pengelolaan sampah yang melibatkan berbagai pihak. Sampah organik yang berasal dari dapur, seperti kulit buah, sayuran, dan sisa makanan, akan dikumpulkan dan diproses lebih lanjut.
Di antaranya, sampah dari dapur SPPG akan dibawa ke Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), kemudian disalurkan kepada penggiat Biokonversi Maggot BSF untuk diolah menjadi pakan ternak atau produk lainnya yang bernilai.
Asep juga menambahkan bahwa untuk SPPG dengan area yang luas, seperti Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) di Halim, diharapkan dapat melakukan pengurangan sampah secara mandiri dengan tetap memperhatikan standar higienitas dapur.
Baca juga : Anggaran Makan Bergizi Gratis: 71 Triliun Cuma untuk 6 Bulan
“Kami juga mendorong agar lokasi seperti DSAB dapat mengelola sampah di tempat,” tambahnya.
Sementara itu, sampah dari sisa makanan di sekolah akan dikumpulkan secara terpisah dan dikelola dengan melibatkan bank sampah serta komunitas pegiat Biokonversi BSF. Selain itu, pihak DLH juga mengimbau agar pihak sekolah memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya mengurangi food waste.
“Kami berharap sekolah dapat mengajarkan siswa untuk membawa tumbler dan hanya membuang sampah yang tidak dapat dimakan, seperti kulit buah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah makanan dan memberikan contoh tentang cara yang lebih ramah lingkungan,” ujar Asep.
Baca juga : Siapa Bilang Menu Makan Bergizi Gratis Tak Boleh Difoto? Ini Penjelasan BGN
Menurut Asep, pengelolaan sampah yang efektif dalam program MBG tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari food waste, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini pada para siswa.
Edukasi tentang pengurangan sampah diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan mendukung upaya Jakarta dalam mengurangi jumlah sampah.
"Harapan kami, inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengimplementasikan pengelolaan sampah yang lebih baik, terutama dalam program Makan Bergizi Gratis," tutup Asep.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya