Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Real Madrid, Athletic Dan Villareal Masih Tempel Barcelona
- Arsenal Tertahan, Liverpool Tunda Pesta Kemenangan
- Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in Didakwa Terima Suap Gara-Gara Menantu
- Innalillah! Raminten Meninggal Dunia, Ini Sejarah Dan Sosok Dari Nama Ikonik Itu
- Rosan Luruskan Fakta: LG Tidak Mundur Tapi Diputus, Penggantinya Huayou
Anggaran Makan Bergizi Gratis: 71 Triliun Cuma untuk 6 Bulan
Rabu, 8 Januari 2025 08:57 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah dimulai, Senin (6/1/2025), mendapat anggaran Rp 71 triliun. Namun, anggaran segede ini, masih jauh dari cukup. Menurut Menko Pangan, Zulkifli Hasan, anggaran tersebut hanya cukup sampai Juni 2025, alias cuma 6 bulan.
Hal itu disampaikan Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, dalam Rapat Koordinasi Terbatas bidang Pangan Provinsi Jawa Timur yang disiarkan di kanal YouTube KOMINFO MMC, Selasa (7/1/2025).
Untuk itu, kata Zulhas, Badan Gizi Nasional (BGN) berencana meminta tambahan anggaran. Tujuannya, supaya seluruh anak di Indonesia dapat menikmati program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.
"Pak Prof Dadan Hindayana (Kepala BGN) lagi berusaha (meminta tambahan anggaran)," terang Ketua Umum PAN tersebut.
Baca juga : Dasco Merasa Masih Ada Ruang Pembatasan Capres
Jumlah tambahan yang diminta, sambung Zulhas, sekitar Rp 140 triliun. Dengan demikian, jumlah total anggaran Program MBG tahun ini menjadi sebesar Rp 210 triliun.
Namun, kata Zulhas, angka ini sebenarnya juga belum mencukupi. Dia bilang, anggaran MBG untuk semua anak Indonesia bisa tembus Rp 420 triliun per tahun. Sebab, kebutuhan pangan terus meningkat seiring berjalannya program tersebut.
"Kalau full dari Januari sampai Desember, ya kira-kira Rp 420 lebih triliun. Bayangkan Pak, belanja makanan Rp 420 triliun," ucap Zulhas.
Zulhas berharap, anggaran besar ini bisa mengalir ke pengusaha-pengusaha kecil dan petani serta peternak lokal. Untuk itu, dia mengajak semua pihak meningkatkan produksi pangan. Agar bahan-bahan makanan untuk program MBG tidak berasal dari impor.
Baca juga : Pekan Pertama 2025, Komdigi Sudah Menindak Puluhan Ribu Akun Judol
"Telur, beras, ikan dan segala macam, Pak Gubernur, Pak Bupati untuk terlibat (mempersiapkannya). Jangan sampai anggaran begitu besar, tidak tepat," ucapnya.
Dari pihak Istana, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menerangkan, untuk saat ini, anggaran Program MBG tidak hanya dari APBN. Ada juga yang berasal dari dana pribadi Presiden Prabowo. Contohnya, pemberian MBG untuk anak sekolah di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hasan menerangkan, sebelumnya, dana tersebut diberikan Presiden Prabowo saat uji coba. Namun, dananya masih tersisa. Sehingga, saat pelaksanaan MBG, yang dimulai Senin (6/1/2025), masih menggunakan dana pribadi Prabowo. "Jadi, mereka masih menggunakan dana yang itu," ungkap Hasan.
Setelah dana dari Prabowo habis, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kendari akan menggunakan anggaran yang telah disediakan negara. "Ya setelah itu nanti mereka akan menggunakan yang dari APBN, yang dari BGN," ucap Hasan.
Baca juga : Pilkada Ulang Bangka Butuh Anggaran Rp 35 M
Pada tahap awal, tambah Hasan, ada 190 dapur MBG yang mulai beroperasi. Seiring dengan bertambahnya jumlah penerima, jumlah dapur pun akan terus meningkat. Targetnya, ada 937 dapur yang dapat beroperasi pada akhir 2025, dengan pelaksanaan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menilai, program MBG berjalan lancar. "Secara keseluruhan pelaksanaan makan bergizi gratis alhamdulillah, rata-rata berjalan dengan baik lancar. Laporan yang didapat, semuanya enjoy rata-rata," ujarnya, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Ketua MPR ini mengakui, masih ada beberapa kekurangan dalam proses pemberian MBG. Terutama tak adanya susu pada hari pertama program ini dilaksanakan. Namun, dia memastikan, segala kekurangan itu akan diperbaiki.
"Kalau di sana sini ada masalah, ya sebagai catatan untuk diperbaiki di hari seterusnya. Namun, rata-rata makan bergizi gratis berjalan cukup bagus," sambung Muzani.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya