Dark/Light Mode

Prihatin Banjir, 2.000 Umat Hindu Kota Bekasi Arak Ogoh-Ogoh Wisnu Murti

Jumat, 28 Maret 2025 23:31 WIB
Foto: Pemkot Bekasi.
Foto: Pemkot Bekasi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, lebih dari 2.000 umat Hindu Kota Bekasi menggelar pawai ogoh-ogoh. Pawai digelar seusai melaksanakan ritual Tawur Kesanga, Jumat (28/3/2025). 

Karnaval yang melintasi Jalan Utama Kalimalang ini berlangsung meriah, hingga mencuri perhatian warga sekitar dan pemudik yang melintas.

Pawai ini dilepas langsung Wali Kota Bekasi Tri Adhianto didampingi Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono.

Pawai dimulai dari Pura Agung Tirta Bhuana, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam sambutannya, Tri Adhianto mengapresiasi umat Hindu di Kota Bekasi dan masyarakat yang berpartisipasi dalam perayaan ini.

Baca juga : Penantian Puluhan Tahun, Umat Hindu Kota Bekasi Akhirnya Laksanakan Melasti

Menurutnya, kecintaan terhadap seni budaya nusantara perlu terus dipupuk. Hal ini juga memperkokoh toleransi antarumat beragama.

Ia pun mengajak umat Hindu untuk menjadikan Hari Raya Nyepi sebagai momentum untuk merefleksikan diri.

Tri Adhianto mengingatkan, tugas umat manusia adalah menebarkan kebaikan, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi sesama.

“Momentum Hari Raya Nyepi 1947 H bertepatan dengan Bulan Suci Ramadan. Umat Islam menjalankan ibadah puasa, sementara umat Hindu merayakan hari Nyepi. Ini menjadi simbul kuat dari toleransi antarumat beragama di Kota Bekasi,” ujarnya.

Tri Adhianto berharap, keharmonisan di Kota Bekasi terus terjaga. Ia mengatakan, Kota Bekasi saat ini menorehkan prestasi sebagai peringkat kedua sebagai kota paling harmonis di Indonesia.

Baca juga : Perkokoh Toleransi, Umat Hindu Kota Bekasi Bagikan 2.050 Makanan Berbuka Puasa

Dalam kesempatan yang sama, Tri Adhianto juga menyoroti bahwa esensi dari Tawur Kesanga dan Nyepi adalah menciptakan harmoni atau keselarasan, baik dengan Tuhan, sesama manusia, maupun alam.

Ia kemudian mengungkapkan, sebuah ujian besar saat baru menjabat kembali sebagai wali kota, banjir besar melanda Kota Bekasi.

“Ujian besar kami adalah menangani banjir besar yang melanda Kota Bekasi awal bulan ini. Tentunya kita prihatin, mari bersama-sama saling bahu-membahu membangun Kota Bekasi yang semakin keren,” sambungnya.

Didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Bekasi, serta Dandim 0507 Kol. TNI Ricco Sirait, dan perwakilan dari Polres menyerahkan tali kasih berupa bingkisan kepada 40 umat Hindu yang terkena musibah banjir beberapa minggu lalu.

Senada, menyikapi bencana banjir melanda kota, para seniman dan umat Hindu di Kota Bekasi pun mengekpresikannya dengan membuat ogoh-ogoh “Wisnu Murti”.

Baca juga : Dana Bencana Tak Kena Efisiensi

"Ogoh-ogoh merupakan patung yang telah ditempa dengan sentuhan seni dan relegi, mengaraknya dengan tujuan sebagai simbol Nyomya atau pembersihan Bhuta Kala. Baik itu pembersihan dalam diri, sad ripu, maupun alam semesta atau ekologi," ujar Ketut Budiasa, dalang pragmen ogoh-ogoh Ketut Budiasa.

Akademisi STAH Dharma Nusantara Jakarta ini menjelaskan ogoh-ogoh yang diarak umat Hindu di Kota Bekasi mengusung lakon “Wisnu Murti”.

Lakon ini ercerita tentang murkanya (kroda) Bhatara Wisnu terhadap keserakahan manusia yang tega merusak alam, sehingga terjadilah banjir.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.