Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buntut Tagar Selain NU Semua Salah

Diomelin, Kiai Said Cuek Aje

Selasa, 29 Januari 2019 07:18 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, saat berpidato dalam acara Hari Lahir Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (27/1). (Foto: Dok. NU)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, saat berpidato dalam acara Hari Lahir Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (27/1). (Foto: Dok. NU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyadari banyak yang marah dan mengomelinya, setelah pidato selain NU salah semua. Namun, kiai kelahiran Cirebon ini, memilih cuek.

Pernyataan Kiai Said yang dipersoalkan itu disampaikan saat berpidato di hadapan massa acara Hari Lahir Muslimat NU ke-73 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (27/1). Intinya, Sang Kiai ingin para kader NU berperan di segala bidang. Berikut kutipannya. "Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam Masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua," ujar Said disambut tepuk tangan hadirin.

Kutipan selain NU salah semua itu pun beredar, dan menjadi bahan cibiran. Di jagat Twitter misalnya, akun ?@S0N_2000 menyebut Kiai Said pembuat polemik. "Pernyataan Said Aqil bukan cuma menimbulkan kontroversi," cuitnya. "@saidaqil ente mabok?" timpal @johnsingit.

Kegeraman netizen bukan tanpa sebab. Pernyataan Kiai Said memang bisa menimbulkan penafsiran lain. Apakah selain NU yang salah semua itu, artinya adalah Muhammadiyah atau Persatuan Islam (Persis)? Mengingat keduanya termasuk ormas besar di Tanah Air.

"Jadi kepada para jamaah Nahdliyin ditanamkan bahwa selain NU salah semua. @muhammadiyah misalnya salah?," cuit @AdiMDalimunthe. "Kalau ....... Selain NU, semua salah. Termasuk kebencian? Atau?" tanya @Sinshe_ilham.

Baca juga : Wapres Minta Sistem Transportasi Di Jabodetabek Terintegrasi

Sekalipun begitu, ada juga yang menafsirkan Kiai Said itu tidak salah. Justru memperjuangkan Islam itu sendiri. "Tentang masalah ceramahnya Kiai Said, Setelah saya perhatikan videonya, jika imam dan khotib bukan dari NU nanti salah semua, artinya nanti amalan-amalan para jamaah akan dibid'ahkan, disesatkan, dikafirkan oleh wahabi, itu yang saya tangkap," cuit @Agusharisb.

Akun pro NU juga mencoba menjelaskan. "Sulton Fatoni (Ketua PBNU) mengatakan: Tiga susunan kata: 'ahlul haqq, 'ashabul haqq', 'jika selain NU salah semua', itu ditulis dan diucapkan dalam konteks melawan orang yang suka memvonis NU bid'ah. Jadi hati-hatilah membantah Kiai Said Aqil," cuit @WartaNU.

Di dunia nyata, komentar pedas juga terlontar dari Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), sekaligus Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas. Anwar menegur Kiai Said atas nama pribadi. "Pernyataan Kiai Said bahwa Imam masjid, khatib, KUA, Menteri Agama, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua. Jelas sangat kita sesalkan. Pernyataan ini jelas tidak mencerminkan akal sehat," ujar Anwar, kepada Rakyat Merdeka.

"Saya yakin, pernyataan ini adalah pernyataan dan sikap pribadi dari Said Aqil dan bukanlah sikap dari NU," tambahnya. Baginya, jika pernyataan ini menjadi sikap NU, maka negeri ini akan ada dalam bahaya. Anwar pun mengingatkan Kiai Said, agar segera menarik ucapannya. "Karena ucapannya tersebut jelas-jelas sangat mengancam persatuan dan kesatuan umat," ingatnya.

Anwar memberikan contoh baik yang ada di MUI. Yaitu, ketika dirinya yang merupakan kader Muhammadiyah, menjadi Sekjen di mana Ketumnya adalah NU tulen, yaitu Kiai Ma'ruf Amin. Diceritakan, ia mau menjabat sekjen karena saran tokoh NU Slamet Effendi Yusuf.

Baca juga : Gempa Guncang Yalimo Papua, Tidak Berpotensi Tsunami

Ketika itu, Slamet mengatakan, MUI tidak boleh hanya diisi oleh satu dua ormas saja. "Dia harus mencerminkan Kebhinnekaan umat, katanya. Namun, pernyataan Said Aqil menimbulkan makna lain. Terkesan, semua jabatan dan posisi yang ada di negeri ini hanya untuk NU. "Dan apa yang dia katakan itu, tampaknya bukanlah keseleo lidah. Tapi sudah beliau kerjakan. Itu terlihat dari komposisi pejabat yang ada di Kementerian Agama," ungkapnya.

Di Kementerian Agama, katanya, tidak ada satu pun orang Muhammadiyah yang duduk di eselon satu dan dua. Semuanya nyaris dari NU. Begitu juga rektor-rektor Universitas Islam Negeri (UIN). Semuanya nyaris dari NU. Baikkah ini? Jawabnya adalah tidak. Skenario ini harus dihentikan, kalau anak-anak bangsa masih mau negeri ini aman damai dan tentram," kecamnya.

Atas dasar itu, Anwar meminta Kiai Said segera meminta maaf kepada umat. Namun, Kiai Said justru menegaskan ogah menarik kembali ucapannya. Tidak hanya itu, Sang Kiai menegaskan, MUI adalah forum silaturahmi dan bukan induk NU. Sehingga, menurutnya, Anwar tak berhak menyampaikan keberatan atas ucapan dirinya tersebut. "Paham mboten? Sekali-kali kayak saya gitu lho nekat. Ketua PBNU itu harus nekat, nggak boleh takut sama siapa pun. Kecuali istri saya," kelakar Said, saat memberikan sambutan di acara Rakornas LDNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1).

Said mengatakan ucapannya soal imam harus dari NU, didasari keprihatinan atas kemampuan khatib atau pengkhotbah saat ibadah salat Jumat, yang masih minim. Ia tak peduli jika banyak pihak yang kemudian mengkritik dirinya. "Khatib sekarang itu baca Quran-nya plentang plentong. Makanya  saya bilang kemarin khatib kalau bukan dari NU itu, salah semua. Pada marah, biarin," tuturnya.

Bahkan, kata Said, tak jarang terdapat sejumlah khatib yang isi khotbahnya berisi caci maki. Said lantas menyinggung ceramah dari seorang pengkhotbah yang menyebut Mantan Presiden sekaligus Tokoh NU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur buta mata dan hati. "Katanya 'Gus Dur buta mata, buta hati, Gus Dur kafir. Kita jangan ragu mengkafirkan Gus Dur, barang siapa ragu Gus Dur kafir, maka akan kafir lagi'. Seperti itu, ya nggak sah itu (khotbahnya)," ucap Said.

Baca juga : Bus Terjungkal, 7 Tewas Di Tol Cipularang

Ia menjamin, khatib dari NU tak akan menyampaikan khotbahnya dengan caci maki. Apalagi provokasi. Masjid-masjid di Jakarta seperti Istiqlal dan Sunda Kelapa pun, menurutnya, tak pernah diisi oleh khatib dengan ceramah yang berisi caci maki, karena dipegang oleh NU. "Ya secara alami akan tahu, kalau jebolan pesantren lima tahun ngerti itu khotbah harus bagaimana. Jangan isinya provokasi, jangan hoaks, apalagi sebut nama. Nggak boleh caci maki, apalagi kampanye," pungkasnya.

Hal senada disampaikan salah satu tokoh NU, Hery Haryanto Azumi. Kata dia, apa yang dikatakan Kiai Said bukanlah ormas selain NU itu salah. Bukan pada nama orgaisasi. "Lebih pada substansi kalau NU itu cinta tanah air, menghormati minoritas, dan prakteknya moderat. NU itu sebagai trademark icon saja," ujar Hery kepada Rakyat Merdeka.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) tak tega Kiai Said dikasarin di dunia maya. Ia menyarankan, agar yang nyinyir terhadap Kiai Said, mencoba mendalami substansi pidatonya. Maksudnya agar masjid itu tidak diisi oleh kelompok penyebar kebencian, radikalisme. "Iya, ngga tega melihat Kiai Said dikasarin begitu, pungkasnya. [BSH/NET]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.