Dark/Light Mode

Pembeli Leluasa Keluar Masuk

Dua Hari Usai Digerebek,Gudang Elpiji Oplosan Buka

Minggu, 27 Januari 2019 11:54 WIB
Gudang tempat pengoplosan elpiji kembali melakukan kegiatan usaha. (Foto : Istimewa).
Gudang tempat pengoplosan elpiji kembali melakukan kegiatan usaha. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Aparat kembali mengungkap praktik pengoplosan elpiji subsidi ke non subsidi. Dua tempat pengoplosan didatangi petugas gabungan.

Salah satu gudang, berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Persisnya, berada di Jalan Mabes TNI, RT 2, RW 5, Kelurahan Cilangkap. Tak sulit menemukannya. Soalnya, gudang itu berada di pinggir jalan. Dan, jadi salah satu toko terbesar di sepanjang jalan itu.

Dua hari pasca digerebek, gudang terlihat buka seperti biasa. Tak ada perbedaan berarti. Gerbang gudang dibuka lebar-lebar. Pembeli, keluar masuk dengan leluasa ke tempat itu. Hingga menjelang sore, beberapa orang tampak keluar masuk. Tak cuma pembeli. Terlihat pula beberapa orang selain pembeli. Tampaknya karyawan gudang, atau toko tersebut. Aktivitas jual beli berlangsung seperti biasa.

Baca juga : Simeulue Aceh Gempa M 5,3, Tidak Berpotensi Tsunami

Gerbang gudang berwarna biru. Cukup lebar. Sebanding dengan luas gudang tersebut. Yang lebar depannya saja, lebih dari 15 meter. Gerbang itu jadi satu-satunya akses masuk menuju gudang tersebut. Dari gerbang itu, bangunan dibagi beberapa bagian. Bagian pertama, di sebelah kanan. Bangunannya tak begitu besar. Tempat itu biasa dijadikan transaksi antara konsumen dan penjual.

Ada juga semacam saung kecil di depannya. Mungkin dijadikan tempat karyawan istirahat. Di sisi berlawanan, tak terlihat ada bangunan. Namun, tanah di sisi itu tidak kosong. Ratusan krat bekas minuman ringan, ditumpuk di sana. Ada juga beberapa mobil diparkir di sana. Jenisnya pick-up. Sepertinya dijadikan kendaraan operasional gudang.

Lebih ke dalam, ada beberapa bangunan. Ukurannya lebih besar dari bangunan di bagian depan. Salah satunya, dijadikan tempat para pelaku mengoplos gas. Dari tabung tiga kilogram (Kg) yang disubsidi, ke tabung 12 Kg, yang tak bersubsidi.

Baca juga : Ahok Sayang-sayangan

Hari itu, aktivitas warga sekitar berjalan seperti biasa. Tak ada warga yang penasaran, ingin melihat gudang itu. Di sisi lain, tak ada penanda apapun bahwa tempat itu pernah digerebek. Tak ada garis  polisi di luar gudang tersebut.

Saat ditemui, sejumlah orang yang berada di gudang itu, menolak memberi keterangan. “Kita nggak ngerti apa-apa, Mas,” ujar salah satu diantaranya. Beberapa warga sekitar yang dijumpai, tak tahu aktivitas pengoplosan yang dilakukan para pelaku. Aktivitas di gudang itu seperti toko biasa. Tak ada yang aneh, apalagi mencolok. Apalagi, toko itu cukup dikenal warga sekitar.

“Banyak yang suka belanja Elpijidi situ sih,” ujar Deden, nama sapaan seorang warga sekitar. Deden bilang, toko itu pun masih tetap buka seperti biasa. Bahkan sejak tempat itu didatangi petugas. “Kayaknya, masih banyak juga yang belanja,” tuturnya.

Baca juga : Banjir Landa Boalemo, 2.208 Jiwa Terdampak

Tahu bahwa tempat itu dijadikan tempat mengoplos gas, Deden resah. Apalagi banyak kejadian, gudang elpiji oplosanterbakar dan meledak. “Namanya gas dioplos sendiri, pasti kan keamanannya kurang,” ucapnya.

Dia meminta gudang elpijioplosan ditutup permanen. Sehingga, tidak ada masyarakat yang dirugikan. Selain itu, warga juga tidak diresahkan dengan isi elpiji yang tidak sesuaidengan yang seharusnya. “Baguslah ditangkap. Kalau nggak, masyarakat yang rugi, mereka yang untung,” ucapnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.