Dark/Light Mode

Benahi Ibukota Jakarta

Wapres Minta Sistem Transportasi Di Jabodetabek Terintegrasi

Senin, 28 Januari 2019 21:07 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin rapat terkait sistem transportasi Jabodetabek di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (28/1). (Foto : dok wapresri.go.id)
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin rapat terkait sistem transportasi Jabodetabek di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (28/1). (Foto : dok wapresri.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembenahan Jakarta sebagai ibukota negara tidak hanya pada segi transportasi, dan tata ruang wilayah. Diperlukan juga koordinasi antar wilayah sekitar Jakarta untuk mewujudkan ibukota yang terkonsentrasi dan terintegrasi. 

“Begitu banyaknya moda angkutan, ada kereta api, ada commuter, ada LRT, ada MRT, ada bis, ada busway. Bagaimana menyatukan dan mensinkronkan dalam satu operasional,” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam jumpa pers setelah memimpin rapat terkait sistem transportasi Jabodetabek di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (28/1).

Untuk mensinkronkan moda transportasi, dikatakan Wapres, kepala daerah harus membenahi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerahnya.

Baca juga : Gempa Guncang Yalimo Papua, Tidak Berpotensi Tsunami

Setelah itu, disinkronkan dengan wilayah lain agar saling mendukung dan terintegrasi. Ia pun menargetkan waktu sepuluh tahun agar rencana ini dapat terealisasi dengan menggunakan anggaran yang berasal dari APBN, APBD maupun investasi dari pihak swasta.

Terkait dengan pembatasan mobil pribadi, Wapres menegaskan hal itu tidak bisa dipaksakan. “Tidak bisa dipaksa orang untuk tidak naik kendaraan pribadi, itu hanya bisa dilakukan jika kita membuat kualitas transportasi umum lebih nyaman,” tegasnya.

Sebelumnya, Wapres juga melakukan peninjauan titik kemacetan lalu lintas se-Jabodetabek dari udara menggunakan heli Superpuma. Sejumlah titik rawan kemacetan di ibukota seperti Slipi, Simpang Semanggi, Jagorawi, Cakung dan Tanjung Priuk sempat dilintasi.

Baca juga : Bus Terjungkal, 7 Tewas Di Tol Cipularang

Dalam rapat dibahas juga bagaimana transportasi dapat menggerakkan bidang lainnya, sehingga Jakarta dapat tersambung dengan daerah sekitarnya secara maksimal. Selain itu, juga diangkat isu pentingnya perencanaan tata kota yang sinkron antara satu dengan yang lain, yang dilaksanakan secara konsisten.

Wapres juga meminta perencanaan tata kota harus dilakukan secara kredibel oleh lembaga konsultan yang terpercaya. Sehingga tidak hanya dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tetapi juga dapat menarik investor untuk berinvestasi.

Rapat pembahasan sistem transportasi berjalan selama kurang lebih 3 jam. Hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri BUMN Rini Soemarno.

Baca juga : Warga Pekalongan Masih Di Tempat Pengungsian

Kepala daerah Jakarta dan penyangga ibukota seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, Tangsel, Depok ikut hadir. Sementara, Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto, Tim Ahli Wapres M. Iksan dan Sofyan Wanandi, dan Plt. Deputi Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman Wilarno. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :