Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemakaman Mayat Dengan Protap Covid-19 di DKI

Kemarin 50 Orang Sehari, Sekarang 30 Orang Sehari

Minggu, 26 April 2020 06:48 WIB
Proses pemakaman dengan protap Covid-19. (Foto: Istimewa)
Proses pemakaman dengan protap Covid-19. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan. Kemarin-kemarin, bisa tembus 50 orang per hari. Sekarang jadi 30 orang perhari. Mudah-mudahan penurunan ini terus bertambah. 

Hingga 20 April, jumlah pemakaman menggunakan protap Covid-19 di Ibu Kota mencapai 1.229 kasus. Meskipun menggunakan protap Covid-19, tidak semua yang meninggal karena positif corona. 

Hal ini dibenarkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. “Ada bebe rapa hal yang membuat itu tidak disebutkan meninggal karena Covid. Di antaranya, meninggal belum keluar hasil test, atau meninggal sebelum dilakukan tes,” kata Anies. 

Baca juga : Pemerintah Naikkan Pangkatnya dan Beri Tunjangan Rp 330 Juta

Kondisi itulah yang mendorong DKI terus melakukan percepatan test dan mengeluarkan kebijakan pembatasan. Dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Anies menyebut kasus positif masih terus meningkat. Di sisi lain, data pemakaman dengan protap Covid-19 dalam beberapa hari terakhir menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. 

“Biasanya, selama minggu-minggu sebelumnya, angka itu bisa sampai 50 bahkan lebih per hari. Dalam beberapa hari terakhir ini, 30-an sampai 40-an. Bahkan pernah di angka 29 selama dua hari berturut-turut,” tutur Anies. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid19, Achmad Yurianto menjelaskan, hingga kemarin, terdapat 396 kasus baru menjadi 8.607. Yang sembuh bertambah 40 jadi 1.042. Sedangkan yang meninggal nambah 31 menjadi 720 orang. 

Baca juga : Update Covid-19 di DKI: Positif 3.279 orang, Sembuh 286 orang

DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan penambahan kasus terbanyak. Saat ini kasus positif virus corona di Jakarta sudah menyebar ke 255 kelurahan dari 267 kelurahan di Jakarta. Diambil dari laman corona.jakarta. go.id, hingga kemarin ada penambahan 76 kasus baru, sehingga totalnya ada 3.681. Dari data tersebut yang sembuh mencapai 334 orang, sementara yang meninggal tembus 350 orang. Sebanyak 1.947 pasien masih dirawat di rumah sakit, sisanya 1.050 melakukan isolasi mandiri. Pasien dalam pemantauan (PDP) mencapai angka 5.272. Sebanyak 871 orang masih menjalani perawatan, 4.401 dinyatakan sehat dan boleh pulang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 5.960. Sebanyak 180 masih dalam pemantauan, sedangkan 5.780 orang selesai dipantau. 

Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta mengaku terus melakukan rapid test massal di 6 wilayah kotamadya di Jakarta. Lebih dari 100 ribu alat rapid test disebar untuk menemukan orang-orang yang berpotensi terpapar Covid-19. Kabid P2P Dinkes DKI, Dwi Oktavia Handayani mengatakan, hingga kemarin, pihaknya melakukan 71.970 rapid test. Sebanyak 2.849 orang di antaranya dinyatakan positif, sedangkan yang negatif mencapai 69.121 orang. 

Disebutkan Dwi, persentase warga DKI yang positif tembus 4 persen. Warga yang kedapatan positif melalui rapid test kemudian diarahkan untuk tes swab di rumah sakit rujukan penanganan virus corona. Dinkes DKI juga turut memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat terdampak Covid-19. Mereka akan dibantu psikolog dan tenaga kesehatan di puskesmas terdekat atau via telepon/WhatsApp. “Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh Psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta,” pungkasnya. 

Baca juga : Perangi Covid-19, Kevin Lelang Raket Yang Dipakai Saat Juara All England

Tingginya kasus kematian di Ibu Kota juga dibenarkan oleh tukang gali kubur. Minar, seorang tukang gali kubur di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, mengaku tidak pernah sesibuk ini. Bahkan sejak awal Maret, jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU ini terus meningkat. “Pekerjaan saya sekarang sangat berbeda. Saya hampir tidak bisa istirahat. Sekarang sangat melelahkan, karena begitu banyak mayat tiba setiap hari. Jadi saya merasa lelah karena menggali tanpa henti,” tuturnya. 

Di TPU Pondok Rangon, ada sekitar 80 orang yang berprofesi seperti dirinya. Semua upah ditanggung pemerintah. Ada empat tim di sini. Setiap tim bertanggung jawab atas satu tugas khusus selama sepekan. Seperti menggali kuburan, membersihkan kuburan, memotong rumput dan membersihkan saluran pembuangan di pemakaman. Tetapi sejak Corona mewabah, Minar menggali kuburan setiap hari, bahkan terkadang yang bukan tugas timnya harus tetap mereka kerjakan. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.