Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tes PCR Gencar Dilakukan

Hari Ini Laporkan 432 Kasus Baru, Positivity Rate di DKI Mendekati Standar WHO

Jumat, 31 Juli 2020 19:22 WIB
Active case finding atau pelacakan kasus Covid secara aktif yang dilakukan Puskesmas Ciracas di Mushola Darul Hikmah, Susukan, Jakarta Timur, Kamis (30/7). (Foto: Puskesmas Ciracas)
Active case finding atau pelacakan kasus Covid secara aktif yang dilakukan Puskesmas Ciracas di Mushola Darul Hikmah, Susukan, Jakarta Timur, Kamis (30/7). (Foto: Puskesmas Ciracas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan tes PCR untuk menemukan kasus baru agar segera mengisolasi pasien positif Covid-19.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, berdasarkan data terakhir, Dinas Kesehatan Pemprov  DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan terhadap 6.264 spesimen. 

"Sebanyak 5.344 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru, dengan hasil 432 positif dan 4.912 negatif. Jumlah orang yang dites PCR dalam sepekan terakhir, kini mencapai 43.500. Total, DKI sudah melakukan 37.663 tes PCR  per 1 juta penduduk," ujar Fify, dalam keterangan resminya, Jumat (31/7).

Baca juga : DKI Laporkan Kasus Baru dan Kasus Sembuh Terbanyak

Menurut WHO, jumlah tes PCR yang ideal adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Mengacu pada ketentuan tersebut, DKI setidaknya harus melakukan pemeriksaan PCR terhadap 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari. Faktanya, jumlah tes PCR di Jakarta per pekan sudah empat kali lipat standar WHO.

"Saat ini, jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan sudah empat kali lipat standar WHO," tandas Fify.

Dijelaskan, pandemi di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan. Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak.

Baca juga : Kasus Baru di DKI Masih Tertinggi, Pasien Sembuh Terbanyak di Jawa Timur

"Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya," tegas Fify.

Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta.

Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.