Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jadi Komut Pertamina, Ahok Masih Sempat Recoki Kerjaan Anies

Sabtu, 22 Agustus 2020 05:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium, Senin (17/8). (Foto: Instagram Anies Baswedan)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium, Senin (17/8). (Foto: Instagram Anies Baswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sudah jadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih sempat-sempatnya recoki kerjaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Terbaru, dia kritik soal pembangunan Kampung Akuarium yang dilakukan rivalnya di Pilkada DKI 2017 itu.

Bertepatan dengan HUT RI ke-75, Anies melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (17/8). Dia didampingi Ketua DPRD DKI Jakarta Presetyo Edi Marsudi dan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bilang, proyek Kampung Susun Akuarium itu akan jadi pelopor untuk menata 21 kampung lainnya di Jakarta yang sudah masuk dalam rencana Pemprov DKI. Bahkan, Kampung Susun Akuarium juga bakal jadi tonggak baru penataan kampung di seluruh Indonesia. 

Menurutnya, penataan kampung itu merupakan upaya Pemprov DKI untuk mewujudkan keadilan kepada masyarakat ibukota. "Kita ingin menghadirkan keadilan. Kita ingin seluruh warga memiliki hunian layak," imbuhnya. 

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Tingkatkan Kinerja Pelaksanaan APBN

Ahok menyesalkan, langkah Anies yang membangun kembali Kampung Akuarium. Menurutnya, pembangunan itu hanya demi kepentingan Anies semata. "Sayang saja ada peninggalan cagar budaya dan kawasan Kota Tua dirusak hanya mau menyenangkan konstituen," kata Ahok kepada wartawan, Kamis (20/8).

Menurut dia, Anies sebagai pejabat negara harus mengutamakan konstitusi ketimbang mempertahankan konstituen. Apalagi hingga saat ini belum ada peraturan daerah yang bisa mengizinkan pembangunan permukiman di kawasan cagar budaya tersebut. 

"Saya tidak tahu apakah ada perda baru yang ubah semua tata ruang di DKI khususnya kawasan Kota Tua dan Kampung Akuarium," ujarnya. Saat menjadi Gubernur DKI, Ahok menggusur Kampung Akuarium.

Ahok menjelaskan, Kampung Akuarium dulunya adalah Pasar Hexagonal yang menjadi pusat wisata dan UMKM serta destinasi sejarah. Ahok prihatin kawasan pasar bersejarah yang dulu pernah ada bukan dibangkitkan, malah bakal dijadikan kampung susun atau permukiman warga. 

Baca juga : Mandiri Komitmen Pimpin Pasar Sindikasi Indonesia

"Rumah atau rusun atau rumah lapis istilahnya bisa dibangun di mana saja. Penjaringan dan Daan Mogot sudah dibangun rusun tingkat 20 lantai. Padahal semua bisa tinggal di sana dan penduduk asli Akuarium bisa dikasih hak dagang di sana jika jadi destinasi turis," ucapnya.

Langkah Anies yang kembali membangun Kampung Akuarium dibela Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI, Purwanto. Menurutnya, Anies tidak melanggar Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) atas zona merah tersebut. Kampung Susun Akuarium terletak di kawasan sub zona pemda atau berkode P3. 

Menurutnya, Anies menyelamatkan Pemprov DKI yang mendapat gugatan class action pada 2016 lalu oleh warga Kampung Akuarium. Untungnya rencana itu batal terlaksana lantaran inisiatif Anies yang mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 878 Tahun 2018.

"Sebagai mantan gubernur dia pantas berkomentar tapi jangan lupa di era dialah masyarakat Kampung Akuarium menggugat. Itu yang harus beliau (Ahok) pahami atas tindakan gubernur sekarang," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Cegah Resesi, Pemerintah Diminta Fokus Selamatkan UMKM

Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menilai, tudingan Ahok pembangunan kembali Kampung Akuarium merusak kawasan cagar budaya salah alamat. "Justru yang merusak cagar budaya adalah Pak Basuki (Ahok) sendiri lewat penggusuran paksa tersebut," ujar perempuan yang aktif mendampingi warga Kampung Akuarium itu. 

Dia mengaku, bukan masanya Ahok lagi untuk mengomentari kebijakan yang dilakukan gubernur DKI sekarang. "Kebiasaan beliau kan memang sudah dari dulu akan selalu jawab pertanyaan media. Apakah itu urusan beliau atau tidak, ya tidak relevan," ledeknya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.