Dark/Light Mode

Sempat Nambah 1.114 Dalam Sehari

Anies: Kasus Covid di DKI Masih Terkendali

Senin, 31 Agustus 2020 16:14 WIB
Sempat Nambah 1.114 Dalam Sehari Anies: Kasus Covid di DKI Masih Terkendali

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, penanganan Covid-19 di Jakarta masih terkendali. Meski penambahan jumlah kasus positif harian pada Minggu (30/8) menyentuh angka 1.114.

Anies menyebut, tingginya penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta itu disebabkan oleh tingginya kapasitas testing di Ibu Kota. 

Pada Minggu (30/8), Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan uji PCR terhadap 5.941 spesimen, yang berasal dari 4.872 warga DKI.

"Secara aktivitas testing, kita tinggi. Pada Minggu (30/8) kemarin, sebanyak 43 persen dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta. Konsekuensinya, angka positif menjadi lebih banyak. Tapi dengan cara seperti itu, kita mengetahui dengan senyatanya tentang status Covid-19 di Jakarta," kata Anies dalam webinar bertema "Tantangan Perubahan Perilaku Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru", Jakarta, Senin (31/8).

Baca juga : Anies: Kasus Positif Melonjak Tinggi Karena Klaster Long Weekend

Anies menambahkan, dalam sepekan terakhir, jumlah kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan/isolasi turun secara signifikan.

Kasus aktif itu dihitung dengan mengurangi jumlah kasus baru, dengan jumlah kasus sembuh dan meninggal dunia. 

"Jadi, meskipun angka kasus baru itu naik, tapi bila jumlah kasus aktifnya turun dan angka kematian rendah, artinya penanganan itu relatif terkendali. Tapi, ini belum selesai. Kita masih punya PR untuk menuntaskan sampai betul-betul zero active case. Kalau begitu, baru namanya selesai," tandas Anies.

Dalam pesan WhatsApp yang diterima RMco.id pada Senin (31/8), Anies juga menyebut, tingkat kematian per kasus positif (CFR) maupun kematian per sejuta populasi (D/M) Jakarta serupa tren global. 

Baca juga : Pecah Rekor Lagi, Kasus Positif Covid di DKI Naik 888, Totalnya Jadi 38.166

CFR Jakarta pada Minggu (31/8) dilaporkan mencapai 3 persen. Lebih rendah dari CFR global yang mencapai 3,4 persen dan nasional yang besarnya 4,3 persen. Bahkan, masih lebih rendah dibanding CFR 33 provinsi lainnya, yang mencapai 4,6 persen.

Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masuk dalam provinsi penyumbang jumlah kasus harian Covid terbesar, masing-masing membukukan angka CFR 7,1 dan 7,2 persen.

"Tingkat kematian ini bisa ditekan karena tes dilakukan dengan masif, sehingga kasus positif bisa ditemukan lebih awal saat kondisi belum berat, dan lekas mendapat perawatan," papar Anies.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, penambahan kasus pada Minggu (30/8) yang mencapai angka, sebanyak 57 persen atau 630 kasus di antaranya adalah hasil tracing (penelusuran) Puskesmas, dengan melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.

Baca juga : Alhamdulillah, Belum Ada Kasus Covid-19 Jamaah Haji

Sedangkan, dari active case finding (penemuan kasus aktif) yang dilakukan Puskesmas, ditemukan enam kasus baru. Sementara dari passive case finding di RS dan klinik, ditemukan 478 kasus baru.

Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (CFR) turun tiga persen sampai 30 Agustus 2020.

Jumlah kasus aktif yang sempat mengalami kenaikan pada bulan Juli dan awal Agustus, mulai menunjukkan pelandaian kembali dan penurunan. Hingga 30 Agustus 2020, tercatat ada 7.960 orang. Diikuti dengan tingkat kesembuhan (recovery rate) yang terus meningkat, sebesar 76,7 persen. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.