Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Darurat Sampah Plastik

Tragis, Paus Mati Telan Sampah Plastik 5,9 Kg

Selasa, 20 November 2018 15:07 WIB
Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Paus tersebut ternyata menelan sampah 5,9 kg. (Foto: IG @wwf_id)
Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Paus tersebut ternyata menelan sampah 5,9 kg. (Foto: IG @wwf_id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengenaskan. Seekor paus jenis Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi , Sulawesi Tenggara dalam keadaan sudah membusuk pada Senin (19/11) pukul 08.00 WITA, ternyata menelan sampah 5,9 kg.

Seperti dikutip dari akun Twitter Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi, saat ditemukan, kondisi paus berukuran + 9,5 m dan lebar + 437 cm itu sudah tidak baik. Bagian tubuhnya pun sudah tidak lengkap. Sehingga, pihak berwenang tak dapat melakukan nekropsi untuk melakukan penyebab kematian paus tersebut.

Baca juga : Gawat, Indonesia Alami Darurat Matematika

Tragisnya, di dalam perut paus nahas itu, ditemukan sampah plastik 5,9 kg. Sampah plastik 5,9 kg itu terdiri dari plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4pcs, 150 gr), kantong plastik (25 pcs, 260 gr), sandal jepit (2pcs, 270 gr), didominasi oleh tali rafia (3,26 kg), dan gelas plastik (115 pcs, 750 gr).

Sampah plastik 5,9 kg yang ditemukan di perut paus yang terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Sampah tersebut didominasi tali rafia. (Foto: IG @wwf_id)

Paus tersebut rencananya akan dikuburkan hari ini (20/11), di sekitar Pantai Kolowawa Desa Kapota Utara, agar rangkanya dapat tetap diselamatkan. Rangka paus tersebut akan dipindahkan ke kampus AKKP Wakatobi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana penelitian. 

Baca juga : Seniman Indonesia Tampil Dalam Pameran Seni Australia

Sebelumnya, pada Jumat (16/11), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memposting video seekor penyu dengan sedotan tersangkut di hidungnya. Sekelompok ilmuwan dalam video tersebut, butuh waktu 10 menit untuk menarik sedotan itu. “Stop penggunaan sedotan plastik. Menjadi sampah di laut dan menyakitkan kesayangan kita,” himbau Menteri Susi dalam akun Twitternya, @susipudjiastuti.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun di mana sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Baca juga : Jumat Besok, Identifikasi Korban Lion Air JT610 Selesai

Jadi, tunggu apa lagi. Ayo kita kurangi sampah plastik yang apat berakhir di tubuh satwa laut! [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.