Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menjajal MRT Saat UJi Coba

Pemandangan Menarik Saat Seberangi Tol Simatupang

Senin, 19 November 2018 12:40 WIB
Moda transportasi MRT (Moda Raya Terpadu) yang akan beroperasi pada Maret 2019. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)
Moda transportasi MRT (Moda Raya Terpadu) yang akan beroperasi pada Maret 2019. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mass Rapid Transit (MRT) bakal menjadi sarana transportasi andalan warga Jakarta. Rencana operasi Maret 2019. Kini tengah melalui sejumlah uji coba. Begitu nanti dioperasikan, dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) tidak sampai 30 menit. Presiden Jokowi, Menterin Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan pejabat lainnya sudah menjajal MRT yang kini berkepanjangan Moda Raya Terpadu tersebut. Warga Jakarta pun penasaran. Ingin menjajal. Bagaimana rasanya naik MRT Jakarta itu. Seorang pembaca Rakyat Merdeka dengan nomor HP 0856094xxx mengungkapkan hal itu. Pernyataannya itu dimuat di Rubrik SMS Rakyat Merdeka edisi hari ini (19/11). 

Beberapa hari lalu, Rakyat Merdeka berkesempatan mencoba menjajal MRT Jakarta. Perjalanan diawali dari stasiun paling utara. Bundaran Hotel Indonesia (HI). Bersebelahan dengan Plaza Indonesia. Pintu masuknya ada beberapa. Stasiun ini bertingkat dua ke bawah, berkedalaman 18 meter. Paling atas ada loket, gerbang masuk elektronik, dan area komersil. Lantai atas sangat luas. Selebar jalan Thamrin dengan panjang 400 meter. Lapis bawah untuk platform alias peron. Ada dua jalur. Untuk saat ini keduanya menuju arah Lebak Bulus. Saat beroperasi nanti, stasiun dilengkapi lift dan eskalator. Ini ramah untuk kaum difabel. Saat ini, ada sembilan rangkaian kereta. Semuanya menjalani uji dinamis.

Baca juga : 2 Jenazah Lion Air JT610 Kembali Teridentifikasi, Salah Satunya Pegawai Pajak

Sementara ini, rangkaian diisi dengan karung pasir, sebagai bentuk simulasi kereta terisi beban. Namun, perjalanan kali ini spesial. Sebab arena masih dalam tahap uji coba, setiap penumpang wajib menggunakan pakaian keselamatan. Helm, rompi dan sepatu boots. Setiap rangkai kereta terdiri dari 10 gerbong. Setiap gerbong berisi kursi menyamping seperti Transjakarta. Kursinya plastik berwarna biru. Saat uji coba ini, kereta dijalankan secara manual oleh masinis Jepang. Perjalanan berlangsung mulus. Bundaran HI-Lebak Bulus hanya 15 menit. Tanpa berhenti. Karena masih uji coba. Nantinya, di setiap stasiun akan berhenti selama 30 detik.

Menjajal MRT saat uji coba

Perjalanan di dalam terowongan sekitar lima menit. Ada enam stasiun yang dilewati. Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI. Karena kereta melaju cepat,  tidak terlihat aktivitas di masing-masing stasiun. Cepat dan gelap. Yang terlihat hanya lampu-lampu saja. Kereta mulai naik ke permukaan, setelah melewati Stasiun Senayan. Tepatnya, di Jalan Sisingamangaraja. Tak jauh dari situ, ada Stasiun Sisingamangaraja. Stasiun yang bersinggungan dengan Halte Transjakarta Ciledug-Tendean. Kemudian Stasiun Blok M, yang juga terintegrasi dengan koridor 1, Blok  M-Kota.

Baca juga : Total 98 Jenazah Sudah Teridentifikasi

Pada jalur melayang ini, terlihat Jakarta dari ketinggian. Kebetulan pagi itu cuaca cerah. Jarak pandang cukup jauh. Gedung-gedung pencakar langit di Jakarta Selatan pun terlihat. Sepanjang jalur melayang ini, stasiun terlihat tengah dalam proses penyelesaian. Pemandangan paling menarik saat menyeberangi Tol Simatupang, Jakarta Selatan. Rel kereta di sini sangat tinggi. Berada di atas tol layang Simatupang. Di sini, kereta mengurangi kecepatan karena jalannya menikung. Bunyi decit roda baja bertemu rel besi nyaring terdengar.  Jendela kereta terlihat begitu lapang. Melihat mobil-mobil dari ketinggian, menjadi sebuah hiburan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan memberi kesempatan bagi warga Jakarta untuk mencoba kereta MRT pada Januari 2019. Kesempatan itu nantinya diberikan dalam uji coba terbatas. Menurut Anies, uji coba terbatas itu dilakukan agar warga Jakarta bisa menikmati layanan MRT sebelum diresmikan pada Maret mendatang. “Belum dibuka secara umum, tapi masyarakat diundang untuk sekaligus juga simulasi,” tutur Anies. Untuk saat ini, kata Anies, uji coba MRT difokuskan pada sisi infrastruktur. Sedangkan uji coba terbatas dengan penumpang tersebut, sambungnya, bertujuan untuk menyiapkan para petugas dalam mengoperasikan MRT.

Baca juga : Tersangka Pembunuh Sekeluarga Dikenal Tetangga Cuek Dan Galak

“Uji coba memaksa semua petugas terbiasa dengan ada penumpang. Saat ini semua petugas bekerja tanpa ada penumpang, semata mata untuk aspek infrastruktur,” ujarnya. Diungkapkan Anies, progres pembangunan proyek MRT sampai saat ini telah mencapai 97,08 persen. Proses pembangunan terus disempurnakan hingga Desember mendatang. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, uji coba terbatas bagi penumpang pada Januari 2019 diperkirakan akan mengangkut 200 penumpang tiap perjalanannya. Untuk proses seleksi warga yang bisa mengikuti uji coba terbatas tersebut, William belum menjelaskannya. Proses seleksi tersebut akan diumumkan lebih lanjut. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, saat beroperasi, rangkaian dijalankan otomatis. “Masinis ada hanya untuk situasi darurat,” katanya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.