Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bodetabek Terapkan PSBB Total Lagi Dong
Buang Ego, Pikirkan Nyawa Semua Warga
Sabtu, 12 September 2020 07:39 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Kota Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) diharapkan mengekor kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal itu dinilai sangat dibutuhkan untuk mengerem penyebaran Virus Corona mengingat semua daerah itu penyangga Ibu Kota.
Warga mempertanyakan, kenapa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) belum ada yang menyampaikan, ingin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. ‘’Buang ego masing-masing deh, pikirkan nyawa semua warga. Ikuti saja jejak DKI yang menerapkan PSBB total, mulai Senin (14/9),’’ saran David, warga Kota Bekasi, kemarin.
Menurut David, warga Jakarta dan Bodetabek itu sudah berbaur. Sebab, sebagian besar warga Bodetabek itu bekerja di Jakarta. Jika tidak diseragamkan kebijakannya, tentu sulit meredam penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Jabodetabek.
Baca juga : Bahas PSBB Total, Besok Airlangga dan Anies Mau Ketemuan
‘’Utamakan kesehatan dan nyawa semua warga daripada hal-hal lainnya. Makanya, Kepala Daerah Bodetabek itu terapkan PSBB total dong,’’ harapnya.
Sejumlah pakar epidemiologi juga berpendapat sama. PSBB total di Jakarta tidak akan berhasil bila tidak diikuti kebijakan serupa dari Bodetabek.
‘’Peran daerah penyangga amat penting untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang kian meluas di Jakarta. Semestinya menerapkan PSBB total juga,’’ kata Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : DKI Terapin PSBB Total, Kota Bekasi Belum Mau Niru
Soalnya, lanjut Syahrizal, kalau tidak seragam kebijakannya, tentu menghambat upaya memberantas virus mematikan tersebut.
Menurutnya, jika tidak segera dikendalikan dengan pembatasan warga, kasus Covid-19 bisa tak terbendung, sehingga bisa kewalahan pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan.
Penduduk Jakarta, lanjut Syahrizal, terbagi dua, pagi dan malam. Yang pagi, hampir 50 persen berasal dari Bodetabek. artinya, tidak bisa memisahkan Jakarta dengan kotakota satelitnya.
Baca juga : Jokowi: Pilkada Harus Terapkan Protokol Kesehatan, Jangan Ditawar
Selain itu, pemkot Bodetabek juga harus tegas mengawasi masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sanksinya jangan tebang pilih.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya