Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bahas PSBB Total, Besok Airlangga dan Anies Mau Ketemuan
Jumat, 11 September 2020 20:18 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Satgas Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Covid-19 Airlangga Hartarto akan membahas persoalan industri di Ibu Kota, terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total yang akan diterapkan mulai 14 September 2020, Sabtu (12/9) besok.
"Sesuai rencana, mulai Senin 14 September 2020, akan dilakukan pengetatan. Untuk menghormati permintaan Bapak Menko Perekonomian sebagai Ketua Satgas Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan COVID-19 (KPPN) terkait detil pembatasan di perkantoran, kami akan membahasnya besok," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/9).
Meski baru akan dibahas, Anies meminta seluruh instansi di Jakarta untuk secara mandiri dan serius, membatasi segala bentuk kegiatan perkantoran saat pemberlakuan PSBB Total. Terlebih, situasi pandemi Covid di Jakarta kurang kondusif.
Baca juga : PSBB Total, Pras Minta Anies Tegas
Di samping itu, klaster perkantoran juga sangat berpeluang menjadi penyebar virua Covid, karena memungkinkan adanya interaksi dekat.
"Besok akan ada pembahasannya, tapi saya minta perkantoran untuk segera mulai. Karena dalam 11 hari terakhir ini, lompatan kasus aktif di Jakarta amat tinggi. Inilah yang membedakan kondisi sekarang dengan sebelum-sebelumnya," papar Anies.
Sejak 30 Agustus 2020, Jakarta mencatat 7.960 kasus aktif. Kemudian pada tanggal 10 September 2020, lompat menjadi 11.810. Dengan perkiraan kenaikan 48 persen dalam 10 hari pertama di bulan September, atau sebesar 3.850 kasus.
Baca juga : Anies Mau PSBB Total, KPK Jalan Terus
"Dalam waktu sependek ini, belum pernah kita melihat pertambahan kasus sampai ke angka 3.850. Walaupun yang sembuh juga banyak, ada 8.994 kasus," tutur Anies.
Sementara itu, tingkat kematian dalam pekan pertama September merupakan yang tertinggi kecepatannya. Secara total, pada bulan September, Jakarta melaporkan 197 kematian dari total 1.383 kejadian kematian. Atau setara 17 persen dari total kematian tersebut.
"Jadi, ada 17 persen angka kematian dalam 10 hari. Larena itu, kondisi dalam dua pekan terakhir ini memang sangat mengkhawatirkan. Ini berbeda dengan situasi sebelumnya. Itu sebabnya kita berencana melakukan pengetatan selama dua pekan ke depan," tandas Anies. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya