Dark/Light Mode

Bodetabek Terapkan PSBB Total Lagi Dong

Buang Ego, Pikirkan Nyawa Semua Warga

Sabtu, 12 September 2020 07:39 WIB
Razia masker oleh Satpol PP DKI untuk mencegah penularan Corona. (Foto: ist)
Razia masker oleh Satpol PP DKI untuk mencegah penularan Corona. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Menurutnya, setidaknya mini­mal 90 persen warga yang keluyuran di luar rumah, wajib pakai masker, untuk meminimalisir penyebaran virus.

Selain itu, dia meminta peran RT, RW, maupun kelurahan un­tuk ditingkatkan. Terutama di perkampungan padat penduduk. Selain itu, wajib ada tenaga kesehatan di lingkungan terkecil yang keliling ke rumah­-rumah mengecek kesehatan warga. “Lacak, testing semua warga yang bergejala,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Pa­kar Epidemiologi dari Univer­ sitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Dia menyarankan, wilayah penyangga DKI Jakarta ikut menjalankan pembatasan total. Karena, mobilitas yang terjadi di Jakarta paling banyak disumbang oleh pekerja yang berdomisili di kota satelit.

Baca juga : Bahas PSBB Total, Besok Airlangga dan Anies Mau Ketemuan

“Harus serempak, supaya satu aturan. Ini akan menguntungkan semua wilayah. Justru jika ber­beda, daerah penyangga akan kena imbasnya. Perlu diingat, saat ini sudah hampir 80 persen kapasitas rumah sakit yang ter­pakai untuk menangani pasien Covid­-19,” tandasnya.

Epidemiolog dari UI lainnya, Pandu Riono menilai, setidaknya butuh lebih dari 85 persen warga di Ibu Kota Jakarta patuh terhadap protokol kesehatan jika ingin menekan angka penularan Covid­-19. Angka kepatuhan warga di wilayah DKI Jakarta saat ini diperkirakan masih di bawah 50 persen. Kemudian, angka kepatuhan secara nasional jauh lebih rendah.

Artinya, lanjut Pandu, PSBB ini mestinya harus berlaku nasional. Berdasarkan datanya, Pan­du menyebut, puncak pandemi Covid­-19 di Indonesia belum terlihat hingga akhir 2020. Ini ter­jadi salah satunya akibat tidak ada kebijakan penguncian wilayah.

Baca juga : DKI Terapin PSBB Total, Kota Bekasi Belum Mau Niru

“PSBB ketat secara nasional, agar penyebaran Covid-­19 tidak menjalar dari wilayah satu ke wilayah lain. Saya tidak ngomong berdasarkan apa yang di pikiran saya. Saya menceritakan data yang saya analisis, bahwa ini gawat,” tandasnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya menarik rem darurat dengan menerapkan kembali PSBB seperti awal pandemi Covid­-19, mulai Senin (14/9) mendatang.

Hampir seluruh aktivitas warga Jakarta akan dibatasi. Bahkan, Anies menyebut, PSBB kali ini akan lebih total dari PSBB awal.

Baca juga : Jokowi: Pilkada Harus Terapkan Protokol Kesehatan, Jangan Ditawar

Dia menyebutkan, butuh kerja sama wilayah penyangga untuk membatasi pergerakan warga keluar masuk Ibu Kota Jakarta. “Ini agak berbeda dengan kondisi pada April yang belum siap aturannya, masih menyiapkan regulasi penegakannya. Sekarang seluruh aturan penegakannya sudah ada. Bersama TNI dan Kepolisian, kita akan sama­sama mengawasi dan memastikan bahwa kedisiplinan ditegakkan,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.