Jalanan Sempit, Kendaraan Pribadi Boleh Lewati Jalur Transjakarta

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa ruas jalan di ka­wasan Jatinegara, Jakarta Timur, menyempit imbas proyek galian ducting pemasangan kabel fiber optik sejak Senin (25/3). Proyek galian ini akan berlang­ sung selama 120 hari. Mulai 25 Maret 2019 hingga 25 Juli 2019.

Panjang pekerjaan galian Telkom ini 1,3 kilometer. Jalanan yang me­nyempit dimulai dari Jalan Bekasi Barat di depan Stasiun Jatinegara, Jalan Jatinegara Timur menuju Terminal Kampung Melayu hing­ga Jalan Otto Iskandardinata.

Berdasarkan pantauan Rakyat Merdeka, proyek galian di depan Jalan Bekasi Barat di depan Stasiun Jatinegara membuat lalu lintas tersendat. Di sini, proyek galian memakan hampir separuh badan jalan. Padahal ruas jalan ini cuma dua lajur pada setiap arahnya. Kemacetan di depan Stasiun Jatinegara ini tambah parah karena banyak motor dan kendaraan yang berhenti di bahu jalan.

Baca juga : YLKI : Kendaraan Pribadi Di Koridor Yang Terlewati MRT Perlu Dibatasi

Mereka kebanyakan ojek online yang menunggu penumpang keluar dari Stasiun Jatinegara. Di beberapa titik proyek, galian ditutup oleh semacam sekat ber­gambar pemandangan gunung. Lengkap dengan tulisan berisi permohonan maaf kepada peng­guna jalan karena perjalanannya terganggu proyek. Di beberapa titik lainnya, pengerjaan proyek yang skalanya kecil masih terbuka begitu saja, tanpa sekat.

Kondisi berbeda terlihat di Jalan Jatinegara Timur. Proyek galian tak begitu berimbas pada kepada­tan lalu lintas. Soalnya, jalanan di sini cukup lebar, ada lima lajur. Untuk mengantisipasi hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko akan melakukan rekayasa lalu lintas selama proyek itu dilaksanakan.

Antara lain, un­tuk sementara jalur Transjakarta boleh dilintasi. Dipaparkannya, akan ada 7 lokasi galian dengan dimensi area kerja 3 x 18 meter menggunakan 1 lajur paling kiri sisi timur. “Lalu lintas yang semula 3 lajur mix traffic akan menjadi 2 lajur mix traffic Transjakarta dengan jarak antara galian 200 hingga 300 meter. Setelah pekerjaan selesai, lalu lintas akan dikembalikan seperti semula,” kata Sigit.

Baca juga : Gunung Agung Erupsi, Warga Diminta Hindari Radius 4 Km

Secara rinci, Suku Dinas Per­hubungan Jakarta Timur menyiap­kan skema mix traffic. Kepala Seksi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Ja­karta Timur Andreas Eman menya­ takan, skema itu memungkinkan kendaraan pribadi masuk ke jalur Transjakarta bila terjadi kemacetan akibat penyempitan jalan.

“Karena itu hanya mix traffic, jadi hanya penyempitan. Istilahnya hanya begitu macet, baru buka jalur Transjakarta,” kata Eman.

Untuk itu, perlu koordinasi den­gan kepolisian. Ini agar saat mix traffic berlangsung, pengendara yang memasuki jalur Transjakarta tidak kena tilang polisi. Sosialisasi juga akan dilakukan. Sejauh ini, belum ada strategi pengalihan arus lalu lintas aki­bat penyempitan di sejumlah ruas jalan. Jikapun ada penga­lihan maka hanya dilakukan pada malam hari.

Baca juga : MRT Jakarta Masih Tunggu 3 Operator Telekomunikasi

“Kalau ada pengerjaan yang sifatnya emergensi yang perlu penutupan, pengalihan, itu malam hari. Jadi kalau siang itu kalau enggak salah sifatnya hanya mix bottle neck,” ujar Eman.

PT Gemilang Karunia Tama se­bagai pelaksana pekerjaan galian PT Telkom bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan, baik motorized dan unmotorized di lokasi pelaksanaan pekerjaan. Kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuai­kan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-ram­bu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.