Dark/Light Mode

Rawan Narkoba, Daerah Perbatasan di Kalbar

Selasa, 26 Maret 2019 10:01 WIB
Patok perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kabupaten Kebayang. (Foto : istimewa)
Patok perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kabupaten Kebayang. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wilayah terluar Indonesia di Kabupaten Kebayang, Kalimantan barat (Kalbar) rawan peredaran narkoba. Para pengedar kerap menggunakan jàlan tikus untuk menyelundupkan barang haram tersebut.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, Antonius Freddy Romy mengatakan, berdasarkan pemetaannya, terdapat 29 titik rawan peredaran narkoba di Kabupaten Bengkayang.

"Titik rawan yang paling dominan ada di kawasan perbatasan Jagoi Babang, yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. Setelah itu, di wilayah pesisir, laut Sungai Raya Kepulauan," ujarnya seperti dilansir Antara, Selasa (26/3).

Baca juga : Permenhub Ojol Rawan Digugat, Pemerintah Perlu Siapkan Perppu

Dijelaskan, setelah diidentifikasi, terdapat 11 jalan tikus yang menjadi keluar masuknya orang, barang, dan kendaraan dari Malaysia ke Indonesia. "Sedangkan di wilayah laut atau pantai yang berhasil diidentifikasi, ada 18 wilayah atau tempat. Baik itu tempat pelelangan ikan, tempat sandar kapal milik pribadi, tempat usaha dan lainnya maupun dermaga keberangkatan kapal," papar Romy.

Ia mengatakan, belum lama ini gabungan BNNP dan BNNK melakukan penangkapan di di kawasan laut. Pelaku mengaku telah 4 kali melakukan aksi. "Menurut pengakuan kedua tersangka, ini sudah kali keempat yang baru terungkap. Artinya, yang tiga lolos," katanya.

Penangkapan yang berhasil dilakukan baru-baru ini, termasuk yang terbesar di Bengkayang. Bahkan di Kalbar. Berhasil diamankan 107 kilogram sabu, 114 ribu pil ekstasi di wilayah Pantai Gosong, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.

Baca juga : WNI, Tahanan Pekerja Ilegal Terbanyak di Malaysia

"Penangkapan tersebut dilakukan berdasar pengembangan yang sudah dilakukan 4 hari sebelum hari penangkapan. Setelah pengintaian, pelaku berhasil dibekuk," jelas dia.

Romy juga mengungkapkan, dalam 3 tahun terakhir, BNN Bengkayang sudah berhasil mengamankan narkoba sebanyak 187,02 kilogram. "Barang tersebut sebagian besar dari luar negeri, terutama dari China," kata dia.

Romy menyebutkan, penangkapan dan pengembangan kasus dimudahkan dengan adanya laporan sistem informatika. "Itulah salah satu kunci pokok, dan ditambahkan sarana dan prasarana IT dan lainnya yang dimiliki oleh BNN dalam pengungkapan kasus," kata dia.

Baca juga : Tahan Suku Bunga, BI Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok, BNN selalu berupaya melakukan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Di samping upaya rehabilitasi bagi pecandu dan pemberantasan.

Di lain pihak, Kasat Narkoba Polres Bengkayang, Iptu Dwi Raharjo mengatakan pihaknya selalu melakukan antisipasi bersama-sama, mengingat pentingnya pencegahan dan penanggulangan peredaran narkoba. Khususnya, di wilayah Bengkayang.

"Upaya yang dilakukan yaitu dengan pemetaan terhadap dugaan masuknya peredaran narkoba, di wilayah batas Malaysia yaitu di Jagoi Babang dan di Siding, dan juga di sepanjang bibir pantai. Mengingat banyak sekali dermaga, atau sandaran perahu kecil di sepanjang pantai di Sungai Raya dan Sungai Raya kepulauan," tutur Dwi. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.