Dark/Light Mode

Bamsoet Lepas Tim Gerak BS Dan IMI Cs Bantuan Korban Banjir Bekasi

Rabu, 24 Februari 2021 16:02 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo melepas tim Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Rescue Ikatan Motor Indonesia (IMI DKI Jakarta), Pemuda Pancasila, Garda Ojol, dan Motoladies yang berangkat menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan. Bantuan ditujukan untuk warga di delapan desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum sepanjang 50 meter.

Kedelapan desa tersebut yakni Desa Sumberurip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karang Patri, Desa Bantarsari, Desa Karanghaur, Desa Sumbersari, dan Desa Bantarjaya. "BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bekasi mencatat, setidaknya sudah lima unit rumah hanyut serta ribuan rumah rusak akibat musibah tersebut dan menyebabkan hingga 6.500 warga mengungsi di 16 titik pengungsian," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat melepas tim kemanusiaan Gerak BS, IMI, Garda Ojol dan Motoladies, di Jakarta, Rabu (24/2).

Baca juga : ILUNI UI Salurkan 1.500 Paket Makanan Untuk Korban Banjir Jabodetabek

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, karena mayoritas warga adalah petani, musibah tersebut juga menyebabkan sekitar 280 hektar lahan persawahan rusak. Dengan bergotong royong dan saling peduli satu sama lain, diharap bisa mengurangi beban yang ditanggung para saudara sebangsa yang sedang terkena musibah.

Dia meminta Pemkab Bekasi, Pemprov Jawa Barat, hingga Pemerintah Pusat meningkatkan sinergitas dalam membenahi infrastruktur penanggulangan banjir, seperti tanggul Sungai Citarum. "Sebab, menurut informasi warga sekitar, tanggul Sungai Citarum tersebut sudah rapuh sejak 2010. Selama ini, warga secara mandiri menahan tanggul dengan menumpuk karung berisi pasir atau tanah," jelas Bamsoet.

Baca juga : KAI Daop 4 Semarang Salurkan Bantuan Rp 50 Juta Untuk Korban Banjir Pekalongan

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, karena infrastrukturnya tidak kuat, tak heran ketika terjadi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan limpahan air yang deras, tanggul langsung jebol. Karena dalam keadaan normal saja, kapasitas maksimal tampung Sungai Citarum rata-rata sekitar 800 meter kubik.

"Akibat cuaca ekstrim beberapa hari lalu, limpahan airnya dikabarkan mencapai 1.300 meter kubik. Selain menguatkan infrastruktur tanggul, pemerintah pusat hingga daerah juga perlu membenahi daerah aliran sungai (DAS) di sepanjang Sungai Citarum. Mengembalikan lagi ke fungsi awalnya, sehingga tidak banyak bangunan liar yang berdiri disana," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.