Dark/Light Mode

Corona Terendah Dalam Setahun

Anies Nggak Mau Geer

Kamis, 20 Mei 2021 07:40 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) menunjukan stiker bertuliskan penghuni telah menjalani tes antigen dengan hasil negatif untuk ditempelkan di depan rumah warga yang telah pulang dari mudik di Sunter, Jakarta, Rabu (19/5/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) menunjukan stiker bertuliskan penghuni telah menjalani tes antigen dengan hasil negatif untuk ditempelkan di depan rumah warga yang telah pulang dari mudik di Sunter, Jakarta, Rabu (19/5/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)

 Sebelumnya 
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, dengan skrining, diharapkan lonjakan kasus tidak terjadi. “Kita akan punya dua hal bergerak bersama, di satu sisi kasus aktif menurun, di sisi lain vaksinasi meningkat,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengakui, angka penyebaran Corona di Ibu Kota sudah relatif turun. Namun, pihaknya akan tetap waspada terhadap ancaman terjadinya peningkatan kasus pada dua minggu ke depan. “Terlebih periode ini merupakan periode setelah Idulfitri,” katanya.

Baca juga : Mulai Senin Depan, Anies Bolehkan Lagi Ziarah Kubur

Apalagi berdasarkan pengalaman penanganan pandemi Covid-19 pada 2020 telah terjadi lonjakan kasus aktif pasca libur Lebaran Hari Raya Idulfitri. Berdasar itulah pada tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengantisipasi lonjakan tersebut.

Pertama, Pemprov DKI memutuskan untuk memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 31 Mei 2021. Kedua, Widyastuti memastikan bahwa fasilitas kesehatan DKI Jakarta telah bersiap menghadapi penambahan kasus aktif. “Per tanggal 17 Mei 2021, Dinkes DKI Jakarta menyiapkan 6.633 tempat tidur isolasi dan 1.007 fasilitas ICU,” jelasnya.

Baca juga : OTT Bupati Nganjuk, Hasil Duet Maut KPK Dan Bareskrim Polri

Dari kapasitas tersebut, tingkat keterisiannya juga tergolong masih dapat dikendalikan. Tempat tidur isolasi telah terisi 1.724 atau 26 persen dan ICU terisi 338 pasien atau 34 persen. Artinya, kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU masih di atas 50 persen.

Ketiga, pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memantau dan mewaspadai klaster mudik. “Meskipun Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan melakukan penyekatan, tapi kami tetap mewaspadai adanya potensi klaster hasil dari bepergian ini,” tegasnya.

Baca juga : Gubernur Sumut Berani Jewer Mantu Presiden

Pakar Epidemiolog dari Unair, Windhu Purnomo mengakui, upaya DKI Jakarta dalam melakukan testing Covid-19 di atas rata-rata dari aturan yang ditetapkan. Sehingga, data itu kemungkinan valid. “Tidak seperti daerah lain yang testingnya rendah, sehingga tentu akan memengaruhi jumlah kasus,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun begitu, Windhu meminta Anies tetap waspada dengan data penurunan Corona di daerahnya. Menurutnya, lonjakan kasus bisa terjadi dalam waktu singkat. Apalagi, masyarakat Indonesia baru saja melalui libur lebaran. “Banyak warga DKI yang tetap mudik dan berkerumun. Termasuk di tempat wisata di DKI Jakarta, seperti Ancol. Ini tetap harus diwaspadai. Jadi jangan senang dulu,” katanya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.