Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jumlah Tes Turun, Kasus Aktif DKI Rendah

Epidemiolog: Banyak Tak Terdeteksi, Tunggu Meledak

Kamis, 20 Mei 2021 15:35 WIB
Spanduk penolakan warga terhadap pemudik yang tak menyertakan hasil tes bebas Covid-19. (Foto: Teddy Kroen/RM)
Spanduk penolakan warga terhadap pemudik yang tak menyertakan hasil tes bebas Covid-19. (Foto: Teddy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, angka kasus aktif Covid-19 di ibu kota terendah dalam setahun terakhir. Ternyata, ini karena jumlah tes yang berkurang.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengakui, turunnya angka kasus aktif Covid-19 di Jakarta karena berkurangnya masyarakat yang melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Angka testing PCR dan tracing seminggu terakhir menurun karena jumlah yang mengakses test juga berkurang. Tracing juga turun karena kasusnya turun," ungkap Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila di Jakarta, Kamis (20/5).

Dikatakannya, saat ini lebih banyak warga yang mengakses tes antigen. Jumlah pemeriksaannya pun terus meningkat. Akan tetapi antigen tidak dapat mendiagnosis, hanya untuk skrining awal.

Ngabila mengimbau semua yang bergejala atau kontak erat kasus positif segera tes PCR ke puskesmas. Tes di Puskesmas kini gratis.

Baca juga : 44 Kasus Positif Covid Di Banyumas Terdeteksi Dari Klaster Tarawih

"Intinya masyarakat jangan takut atau enggan dicek PCR. Justru semakin cepat terdiagnosis, dapat mencegah penularan ke orang lain dan mitigasi pandemi terlaksana dengan baik," ucapnya.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan, jumlah testing yang belum maksimal bikin banyak kasus Covid-19 tidak terdeteksi.

"Jadi kemungkinan besar kasus sebenarnya jauh lebih banyak, lebih tinggi," kata Dicky dalam keterangannya.

Diingatkannya, turunnya kasus aktif tak akan bertahan lama. Dia mencontohkan Brasil dan India. Ledakan kasus positif Covid-19 terjadi setelah jumlah kasus terkesan turun. Dicky menyebut, saat ini kondisi silent outbrake di Jakarta dan Indonesia secara umum telah masuk dalam titik jenuh.

"Saat ini sudah mau titik jenuh. Saya memprediksi dalam 1 bulan hingga 3 bulan, kita akan mengalami ledakan," ungkap Dicky memprediksi.

Baca juga : Gawat, 10 Kasus Mutasi India Sudah Terdeteksi Di Tanah Air

Secara khusus, lanjut Dicky, ledakan kasus akan banyak terjadi di klaster perumahan. Sayangnya, ledakan kasus belum tentu terpantau oleh data kasus harian yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19.

Dia yakin, sebagian besar kasus infeksi dan sebagian besar klaster perumahan tidak terdeteksi. Ditambah lagi pergerakan manusia di Indonesia yang berpotensi semakin mengembangkan penularan Covid-19.

Tidak hanya akibat mudik pada libur Hari Raya Idul Fitri yang lalu, mobilitas masyarakat dalam jumlah besar sebelumnya juga terus memproduksi klaster baru penularan Covid-19.

"Indonesia sekarang dalam status community transmission oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Artinya, penanganan Covid-19 masih dalam status terendah," tandasnya.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, angka kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta paling rendah dalam satu tahun terakhir. Anies meminta seluruh pihak berkolaborasi agar penularan kasus terus menurun.

Baca juga : Gempa M6,7 Guncang Kabupaten Malang, Tak Berpotensi Tsunami

"Kita menginginkan agar kondisi Ibu Kota makin membaik, saat ini adalah salah satu waktu di mana angka kasus aktif Jakarta termasuk yang paling rendah di dalam satu tahun terakhir. Kiya ingin menjaga agar turun terus kasus aktifnya penularannya juga menurun," kata Anies di Jalan Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (19/5).

Khususnya usai Lebaran, Anies berharap seluruh warga Jakarta bertanggung jawab dengan mendatangi posko kesehatan setelah mudik Lebaran. Ini juga bentuk penghormatan kepada warga lainnya yang memilih tidak mudik.

"Ada posko seperti di RW masing-masing. Bagi warga Jakarta yang tidak mudik kami sampaikan apresiasi, anda pahlawan-pahlawan di dalam menjaga, dan memerangi, menjaga kondisi kita kesehatan," tutur Anies. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.