Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ajib! Upah Petugas KPPS Pemilu 2024 Naik 2 Kali Lipat, Ini Info Pendaftarannya
- Lari Pagi Di CFD Jakarta, Ganjar Borong Kaos Kaki Dagangan Siti Di Senayan
- Thomas Doll Soroti Mental Skuad Macan Kemayoran
- Survei: 60,2 Persen Publik Percaya Jokowi Tetap Netral Di Pilpres 2024
- Terbang Ke China, Ginting Cs Siap Berburu Gelar BWF World Tour Finals 2023
Gawat, 10 Kasus Mutasi India Sudah Terdeteksi Di Tanah Air
Senin, 26 April 2021 15:58 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Alarm bahaya tsunami Covid India, makin berbunyi kencang. Hari ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan masuknya mutasi virus baru, yang mengakibatkan ledakan kasus Covid di India. Total, ada 10 kasus.
"Ada 10 orang yang sudah kena virus tersebut. Enam di antaranya adalah kasus impor, dan empat di antaranya adalah transmisi lokal. Ini yang perlu kita jaga," ujar menteri yang akrab disapa BGS dalam keterangan pers virtual, Senin (26/4).
Baca juga : Semoga Tsunami Covid-19 Di India Tak Terjadi Di Indonesia
Empat kasus transmisi lokal itu terdeteksi di Sumatera (2), Jawa Barat (1), dan Kalimantan Selatan (1).
"Jadi, untuk provinsi-provinsi di Sumatera, di Jawa Barat dan Kalimantan, kita akan menjadi lebih sangat hati-hati untuk selalu mengontrol, apakah ada mutasi baru atau tidak," lanjut BGS.
Baca juga : Empat Pilar Kebangsaan Modal Tingkatkan Ekonomi Di Tengah Pandemi
Saat ini, pemerintah sudah menangguhkan sementara sebagian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas, serta menolak masuknya orang asing yang memiliki riwayat perjalanan ke India dalam 14 hari terakhir.
Untuk WNI masih boleh masuk. Tapi, protokol kesehatannya diperketat. Sehingga, mereka harus stay 14 hari.
Baca juga : Generasi Milenial Harus Bentengi Diri Dari Paham Radikal
Titik kedatangan juga sudah diatur di Bandara Soekarno-Hatta, Juanda, Kualanamu dan Sam Ratulangi. Sedangkan pelabuhan lautnya hanya di Batam, Tanjung Pinang, dan Dumai.
"Kita pastikan, terhadap semua yang pernah datang ke India, akan dilakukan genome sequencing. Agar kita betul-betul bisa melihat, apakah terjadi mutasi baru atau tidak," tandas BGS. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya