Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Air Laut Naik, Kawasan Pesisir Banjir

Blood Moon Picu Musibah Di Jakut

Jumat, 28 Mei 2021 06:55 WIB
Warga melintasi jalan yang tergenang banjir rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (27/5/2021). (Foto: Sindonews)
Warga melintasi jalan yang tergenang banjir rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (27/5/2021). (Foto: Sindonews)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gerhana bulan total (GBT) atau juga dikenal dengan sebutan blood moon, memicu musibah. Fenomena alam tersebut membuat air laut meninggi dan naik ke daratan sehingga membuat rumah warga di pesisir Jakarta Utara (Jakut) kebanjiran.

Banjir rob merendam kawasan pesisir Jakarta Utara sejak Rabu (26/5) malam. Penyebabnya, air laut meninggi karena GBT. Banjir diperkirakan masih akan terjadi sampai 31 Mei mendatang.

Banjir rob ini terjadi di wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Akun Instagram @merekamjakarta membagikan video wilayah yang tergenang banjir pada Rabu malam. Dalam video tersebut tampak air setinggi 20 sentimeter (cm) menggenang di permukiman warga dan jalan.

Baca juga : KAI Gaet Trisakti Kembangkan Kawasan Stasiun Di DKI Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir untuk mewaspadai potensi banjir Rob atau banjir pesisir yang terjadi mulai 26-31 Mei 2021.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyampaikan, angin berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer per jam (km/jam) di beberapa perairan Indonesia. Hal ini mengakibatkan kenaikan tinggi gelombang.

“Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti, aktivitas bongkar muat, tambak garam dan perikanan darat,” ungkap Eko dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : PDIP Minta KLHK Evaluasi Izin Kawasan Wisata Di Sumut

BMKG memprediksi lokasi gelombang tinggi muncul di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, Perairan barat Sumatera, Perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, fenomena banjir rob terjadi karena daya tarik Matahari dan Bulan saat GBT terjadi dapat meningkatkan air laut pasang.

Ia menjelaskan, GBT terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar sehingga bulan masuk ke umbra Bumi. Gerhana itu juga disebut sebagai gerhana bulan total perige atau super blood moon. Karena, saat fase totalitas Bulan akan terlihat kemerahan. GBT akan terlihat jelas jika kondisi langit cerah dan tidak tertutup awan.

Baca juga : Kasus Positif Naik 5.702, Jawa Barat Masih Di Puncak

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan pompa dan tanggul air untuk mengantisipasi potensi banjir rob.

“Memang sudah rutin ya. Ketika bulan purnama juga terjadi air pasang di wilayah utara. Masyarakat utara sudah paham. Sudah disiapkan tanggul-tanggul dan pompa-pompa untuk mengurangi dan menghilangkan banjir rob,” kata Riza, di Jakarta Selatan, Rabu (26/5).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.