Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sejumlah Anjing Mati Mendadak Di Mandalika, Doni Herdaru: Pembunuh Harus Bertanggung Jawab!

Senin, 22 November 2021 19:08 WIB
Sejumlah Anjing Mati Mendadak Di Mandalika, Doni Herdaru: Pembunuh Harus Bertanggung Jawab!

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang perhelatan World Superbike (WSBK) Mandalika, Lombok Tengah, warga Dusun Ebunut menemukan sejumlah anjing peliharaan mereka mati mendadak. Warga pun menduga, anjing-anjing itu karena sengaja dibunuh dengan cara diracun.

Menanggapi hal itu, Ketua Animal Defenders Indonesia (ADI) Doni Herdaru mendesak pihak yang memberantas anjing-anjing tersebut untuk bertanggungjawab. Ia mengancam akan menempuh jalur hukum.

"Menggenjot ekonomi daerah dan nasional melalui pariwisata, entertainment dan olahraga, adalah penting. Namun hal tersebut tidak berarti boleh dilaksanakan dengan sembrono," ujar Doni kepada wartawan, Senin (22/11).

Menurutnya, pemberantasan anjing liar dengan cara yang diduga diracun menunjukkan Dinas Peternakan (Disnak) Lombok tidak mengedepankan animal welfare dalam menangani masalah.

Baca juga : Bamsoet: Pengunduran IATC 2021 Tanggung Jawab Saya

"Tidak adanya acuan bagaimana preventif sehingga menempuh jalan destruktif seperti peracunan marak terjadi di berbagai wilayah, mulai dari NTB, Makassar, Bau-Bau, Bali, dan daerah-daerah lain. Yang korbannya tidak hanya anjing liar, tapi juga anjing-anjing berpemilik dan hewan-hewan karnivora lainnya," sesalnya.

Doni mengaku telah berkomunikasi dengan warga setempat yang menjadi saksi pemberantasan anjing-anjing tersebut. "Tubuh anjing-anjing ini membengkak dan sempat ditemukan mati," ungkap dia.

Sebelumnya, kata dia, laman website Disnak Pemprov NTB mencantumkan agenda pemberantasan anjing liar di sekitar sirkuit Mandalika.

"Ini tentu perlu kita pertanyakan, metode pemberantasan yang mereka lakukan seperti apa? Jika ucapan mereka mengatakan bahwa tidak ada budget untuk beli bius, lalu apakah meracun adalah solusi? Tentu tidak," beber Doni "Sirkuit tersebut tidak mengamankan wilayahnya dengan membangun security barrierkah? Lalu malah menghantam hewan-hewan yang sudah ada lebih dulu di sana?" imbuhnya.

Baca juga : Lusa Jokowi Resmikan Sirkuit Mandalika, Pemuda NTB Happy Banget

Dirinya pun mengingatkan, jangan sampai kasus kematian anjing dan hewan lainnya di area sirkuit Mandalika terdengar oleh para pembalap dan penyelenggara utama World Superbike.

"Mereka tentunya tidak mau ajang balap mereka berlumuran darah anjing yang diracun oleh pihak yang mau mengambil jalan pintas," tutur Doni.

Karena itu, dia akan menempuh jalur hukum untuk menyeret pihak-pihak yang diduga meracuni anjing-anjing tersebut. "Mereka-mereka yang memutuskan untuk memberantas dengan racun, harus bertanggungjawab. Kami akan menempuh jalur hukum untuk ini," tegasnya.

Terpisah, Vice Presiden Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, pihaknya memang memiliki kewajiban menghalau anjing yang memasuki sirkuit, khususnya area paddock.

Baca juga : Cuma 7 Persen Yang Ditindaklanjuti, KPK Ajari Pemda Bikin Laporan Korupsi Berkualitas

Sebab, hal itu akan mengganggu ketertiban dan keselamatan pembalap untuk jalannya event balap. Namun, Miranti menyebut, ITDC hanya memasang pembatas untuk menghalau anjing masuk ke sirkuit.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.