Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Erupsi Semeru, 13 Warga Meninggal, 41 Luka Bakar, 50 Dirawat Di Puskesmas, 902 Ngungsi
Minggu, 5 Desember 2021 10:09 WIB
Sebelumnya
Selain itu, diungkapkan Abdul Muhari, sebaran awas panas guguran dari erupsi Gunung Semur juga berdampak pada dua kecamatan.
Yakni, Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang, serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Desa Argoyuwono di Kecamatan Ampelgading; Desa Gadungsari di Kecamatan Tirtoyudo; Desa Clumprit di Pagelaran; dan Desa Bambang di Kecamatan Wajak.
Baca juga : Kebakaran Sebabkan 41 Napi Meninggal, PSI Minta Dirjen PAS Dievaluasi
Kemudian, Desa Panggungrejo dan Mojosari di Kecamatan Kepanjen; Kelurahan Dampit di Kecamatan Dampit; Desa Bantur dan Rejosari di Kecamatan Bantur; serta Desa Talok di Kecamatan Turen.
BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan. Rinciannya, 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo, 409 orang mengungsi di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro, dan 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
"Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus," imbuhnya.
Baca juga : Lapas Kelas 1 Tangerang Kebakaran, 41 Orang Meninggal, 8 Luka Bakar
BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.
Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada.
Berdasarkan pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara menunjukkan tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.
Baca juga : Bintang Legendaris Koes Hendratmo Meninggal Dunia Di Usia 79 Tahun
Pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.
"BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru," imbau Abdul Muhari.
BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya