Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Polemik waktu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU sudah beres. Berdasarkan Rapat Pengurus Harian Tanfidziyah dan Pengurus Harian Syuriah di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (7/12), diputuskan Muktamar NU digelar pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Setelah waktu muktamar ditetap, kini dua calon ketua umum, KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf, semakin berhadap-hadapan.
Rapat penentuan waktu muktamar itu dihadiri Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta beberapa tokoh NU lain.
Awalnya, waktu pelaksanaan muktamar ini menjadi perdebatan panas. Kubu Said Aqil mengusulkan agar muktamar ditunda sampai 2022. Sedangkan kubu Yahya mendorong agar muktamar segera dilaksanakan. Saling serang dan saling tuding antara dua kubu pun terjadi.
Baca juga : Muktamar NU Ke-34 Masih Tunggu Keputusan PBNU
Said Aqil menjelaskan, pelaksanaan muktamar ini bagian dari keputusan Kongres Besar dan Munas Ulama yaitu pada 26 Desember. "Adapun waktunya adalah pada tanggal 23-25 Desember 2021," ujar Kiai Said, dalam keteranganya, Selasa (7/12).
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersyukur dengan keputusan penetapan waktu Muktamar ke-34 itu. "Apapun yang terjadi, ijtihad masing-masing, akhirnya kita bertemu juga. Semuanya demi maslahat, demi NU, agar para muasis NU gembira melihat kita saat melihat amanat ini," kata Ketua Umum MUI ini.
Menghadapi waktu muktamar yang semakin dekat, kemarin, Said Aqil mendeklarasikan diri untuk maju kembali sebagai Ketua Umum PBNU. Deklarasi digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.
Baca juga : Mukhtamar Rabithah Fokus Pemberdayaan Ekonomi Umat
Dalam deklarasi pencalonannya, Said Aqil menjelaskan alasan dirinya mau maju untuk ketiga kalinya. Kata dia, sejumlah kiai sepuh memintanya kembali memimpin PBNU. Antara lain Habib Luthfi (Pekalongan), Tuan Guru Turmudzi (Lombok), KH Muhtadi Dimyathi (Banten), KH Dimyati Rois (Kendal), KH Agoes Ali Masyhuri (Sidoarjo), dan Kiai Bustomi (Tasikmalaya). "Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sepuh," kata Said.
Namun, kata Said, ketika ada permintaan dari para kiai sepuh itu, dirinya tidak serta merta mengiyakan. Dia menimbang-nimbang cukup lama. Dia juga melakukan salat istikharah dan berziarah ke makam aulia, antara lain ke makam Habib Luar Batang, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel Surabaya, ke Bangkalan, juga Gus Dur.
Selain dari kiai sepuh, menurut Said, permintaan agar dirinya mencalonkan lagi juga datang dari Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU. "Setelah ziarah ke makam para aulia itu saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati," katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya