Sempat Ngedrop 25 Persen, Penjualan Kini Pulih Kembali

 Sebelumnya 
Nicke juga mengaku mengambil sejumlah langkah efisiensi, untuk memastikan perusahaan tetap berjalan ketika ledakan kasus Covid-19 terjadi. "Bukan hanya efisiensi yang sifatnya in-direct, tapi bagaimana di dalam operasional secara langsung pun kita lakukan itu," paparnya.

Hasilnya cukup menggembirakan. Kondisi keuangan Pertamina tetap stabil memberikan profit, khususnya kepada negara.

Baca juga : Kilang Cilacap Terbakar, Layanan Pertamina Tetap Berjalan Normal

Di saat banyak perusahaan minyak global merugi, Nicke melakukan konsolidasi dan restrukturisasi, agar bisnis Pertamina tidak terjebak di dalam situasi yang sulit ini. Hal itu juga dilakukan untuk menjawab tantangan transisi energi global, menuju energi yang terbarukan atau renewable energi.

Restrukturisasi ini dipercepat, karena Pandemi Covid-19 juga ikut mendorong laju disrupsi di berbagai bidang. Termasuk bidang energi. Hasilnya, pada pertengahan Juni 2020 lalu Pertamina telah berhasil membentuk 6 sub holding.

Baca juga : Kepala Perpusnas Tekankan, Peningkatan Literasi Tanggung Jawab Bersama

"Di satu sisi kita memperkuat eksisting bisnis, tapi di sisi lain kita pun melakukan transisi energi. Kita mulai masuk ke energi masa depan. Yang itu baru dimungkinkan setelah kita melakukan restrukturisasi, holding sub holding," tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.