Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ririek Adriansyah: Alhamdulillah, Telkom Ada Di Industri Yang Sangat Kompetitif

Sabtu, 18 Desember 2021 22:24 WIB
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Inovasi Telkom Dalam Mendorong Digitalisasi Untuk Indonesia Lebih Baik, yang tayang channel YouTube BUMN Muda, Sabtu (18/12). (Foto: BUMN Muda)
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Inovasi Telkom Dalam Mendorong Digitalisasi Untuk Indonesia Lebih Baik, yang tayang channel YouTube BUMN Muda, Sabtu (18/12). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persaingan industri telekomunikasi alias 'telco' di Tanah Air kian sengit. Tapi Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, justru bersyukur. Lho, kenapa?

"Alhamdulillah, kita (Telkom) itu di industri yang sangat kompetitif, sehingga kita akan terus dipacu untuk selalu menjadi lebih baik lagi," ujar Ririek, dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk "Inovasi Telkom Dalam Mendorong Digitalisasi Untuk Indonesia Lebih Baik", yang tayang di channel YouTube BUMN Muda, Sabtu (18/12).

Baca juga : Bahlil: Insya Allah, Realisasi Investasi 2021 Tak Terganggu

Diingatkan Ririek, industri Telco sangat dinamis. Sebab, industri itu berkaitan erat dengan teknologi. Sementara teknologi mengalami perkembangan yang kian pesat. "Kita harus selalu mengikuti dan mengantisipasi itu. Kalau nggak, kita akan tereliminasi," bebernya.

Telkom sendiri disebut Riri sudah melakukan beberapa kali transformasi karena didorong perkembangan teknologi. Mulai dari suara atau telepon biasa, hingga data. Telkom, dulunya mengandalkan suara. Bahkan, secara komposisi revenue, suara masih sebagai penyumbang tertinggi sampai tahun 2017.

Baca juga : Milad Muhammadiyah, Haedar Optimis Indonesia Bangkit Hadapi Pandemi

"Akhir tahun 2017 itu, tiba-tiba turun. Karena orang sudah pakai data, ada WA (WhatsApp) call. Dan itu snow ball efek, jadi begitu mas Ayubi pake, mas Kiki pake, keluarganya juga pake, semua pake. Suara sudah tak ada artinya," jelasnya kepada dua host Muda Podcast, Ketua BUMN Muda Soleh Ayubi dan Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.