Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Demi Kelancaran Pembangunan
Erick: Utamakan Kebutuhan Energi Dalam Negeri Dulu...
Rabu, 5 Januari 2022 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah bergerak cepat mengatasi permasalahan suplai batubara dan LNG (liquefied natural gas), sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional jangka panjang. Risiko ketidakpastian kebutuhan energi ditekan seminimal mungkin, demi menunjang kelancaran pembangunan.
Hal tersebut ditekankan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, usai menggelar rapat dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan perwakilan dari Kejaksaan Agung, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Senin (2/1) malam.
Pertemuan antara kementerian dan lembaga Pemerintah tersebut dilakukan, setelah Presiden Jokowi memberikan pengarahan terkait prioritas untuk mendahulukan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri, sebelum melakukan ekspor.
Baca juga : Kadin Dukung Penuh Kebutuhan Energi Dalam Negeri
Menurut Erick, para menteri yang terkait suplai batubara dan LNG untuk mendukung pasokan listrik nasional langsung berbagi tugas.
“Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai, sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan,” jelas Erick di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Erick menegaskan, pihaknya akan memperbaiki sistem logistik dan infrastruktur untuk memastikan kebutuhan batubara dalam negeri terpenuhi.
Baca juga : Erick: Prioritaskan Kebutuhan Energi Dalam Negeri, Demi Kelancaran Pembangunan
Sesuai arahan Presiden Jokowi yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju, khususnya untuk menggantikan batubara dengan energi baru terbarukan, Erick mengaku telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi, serta renewable energy.
Kementerian ESDM menargetkan produksi batubara pada 2022, dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi target produksi 2022 berada di kisaran 637 juta hingga 664 juta ton. Sedangkan target produksi batubara 2021 mencapai 625 juta ton.
Sementara itu, kebutuhan batubara dalam negeri juga diprediksi meningkat pada 2022 dengan 190 juta ton.
Baca juga : Jangan Nekat Ekspor Sebelum Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi, Izin Usaha Bisa Dicabut
Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota Domestic Market Obligation (DMO) tahun ini, yang mencapai 137,5 juta ton.
Data Kementerian ESDM juga menyebut, fenomena alam seperti Badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu, meningkatkan curah hujan tinggi. Sehingga, realisasi produksi batubara hingga awal Desember mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya