Dark/Light Mode

Doni Monardo: “Ligna” Sekarang Di Mana?

Senin, 7 Februari 2022 23:31 WIB
Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen (Purn) Doni Monardo (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen (Purn) Doni Monardo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada pertanyaan menggelitik dari Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen (Purn) Doni Monardo saat memberi pemaparan di acara tatap muka bersama Pengurus Pusat PPAD dan para Ketua PPAD Provinsi, di Hotel Yuan Garden, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (7/2). Dia bertanya soal Ligna, furniture merek dalam negeri.

“Anda tahu produsen furniture merek Ligna kan? Yang iklannya ‘kalau sudah duduk lupa berdiri’. Nah, sekarang Ligna ke mana?” tanya mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut, seperti keterangan yang diterima RM.id, Senin (7/2).

“Sekarang yang ada hanya Ikea. Itu artinya, kita ‘dijajah’ Ikea. Sementara, Ligna, yang milik putra bangsa, tergusur,” kata Doni, prihatin.

Baca juga : Presiden Minta Menparekraf Segera Lakukan Rebranding Di Danau Toba

Tidak berhenti sampai di situ, mantan Kepala Satgas Penanggulangan Covid-19 ini juga menyodorkan fakta yang mencengangkan. “VOC yang bercokol di Tanah Air kita tiga abad lebih, saat ini menjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia. Asetnya mencapai 7,9 triliun dolar AS (sekitar Rp 115 kuadriliun). Sedangkan APBN kita, belum pernah lebih dari Rp 3.000 triliun. Bandingkan!” kata Doni seraya menambahkan, “kekayaan itu sebagian besar disumbang dari hasil rempah-rempah kita.”

Berbicara di hadapan lebih dari 100 orang pengurus PPAD pusat dan daerah, Doni begitu antusias mengajak para purnawirawan berbuat untuk bangsa. Ketika pengabdian sebagai prajurit berakhir, bukan berarti selesai pula dalam bertugas dan mengabdi kepada bangsa dan negara. 

Bedanya, kata Doni, jika dulu memanggul senjata, utamanya di bidang keamanan dan pertahanan negara, saat ini lain. “Sekarang kita berjuang untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Baca juga : Cristiano Ronaldo ‘Menghilang’ Dari Lapangan

Karena itu, Doni menegaskan ihwal politik PPAD ke depan. Bukan politik praktis kekuasaan, melainkan politik kesejahteraan. “Yang urus politik praktis sudah ada, yakni partai politik. Yang mengurus ideologi dan konstitusi juga sudah ada. Para purnawirawan saya ajak untuk mengurus kesejahteraan dengan membangun jiwa wirausaha,” ujarnya.

Langkah Doni bukan ambisi pribadi. Ia lalu mengkilas balik saat dirinya dipercaya para senior menjadi Ketum PPAD 2021-2025 pada Munas IV PPAD, 14-15 Desember 2021. Doni menggantikan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. “Para senior dan sesepuh menghubungi saya. Mereka kurang lebih mengatakan, ‘Don, kamu sudah melakukan banyak hal, tapi ada satu yang belum, yaitu mensejahterakan purnawirawan,” ujar Doni, menirukan pesan para senior kepadanya.

“Itulah yang menjadi pemikiran saya. Lebih baik hari ini dan ke depan kita memikirkan diri sendiri dan lingkungan kita. Syukur-syukur bisa membantu negara. Kalau dulu kita berjuang, terutama Bapak-Bapak yang lebih senior, di berbagai medan operasi, melawan Belanda di Papua, operasi Seroja, Operasi di Kalimantan Utara, dan lain-lain. Terakhir, dalam keadaan sulit kerusuhan Mei 1998, TNI termasuk ambil bagian menjaga keutuhan NKRI yang hampir pecah,” papar Doni.

Baca juga : Gerindra Senang Dan Bersyukur

Dia melanjutkan, "Old soldiers never die, they simply fade away" adalah slogan yang paling pas untuk para purnawirawan. Setelah tugas sebagai prajurit selesai, tidak ada kata surut. Para purnawirawan harus terus mengabdi di lahan pengabdian yang berbeda. “Saya prihatin kalau mendengar dan membaca berita purnawirawan digusur dari rumah dinas. Bayangkan, puluhan tahun mengabdi untuk negara, tapi di akhir tugas kena gusur,” ujar Doni.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.