Airlangga: Gas Dan Rem Sesuai

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan depan, pandemi Covid-19 akan genap berusia 2 tahun. Selama menghadapi ujian itu, Indonesia berhasil melewati satu-persatu gelombang Covid yang cukup ekstrem. Terbukti, Indonesia dinobatkan sebagai negara terbaik ke-4 di dunia dalam hal penanganan Covid-19. Selain keluar dari gelombang Covid, kerja keras pemerintah juga berhasil menyelamatkan ekonomi tetap tumbuh positif.

Kenapa Indonesia bisa sesukses itu? Kebijakan berupa gas dan rem ternyata cukup ampuh melawan Covid, sekaligus menyelamatkan ekonomi. Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP PEN), Airlangga Hartarto dalam Seminar bertajuk “Akselerasi Perekonomian Daerah Untuk Memacu Pemulihan Ekonomi Nasional”, di Kendari, Sulawesi Tenggara, kemarin. Acara tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, yang puncaknya akan digelar hari ini.

Airlangga mengakui, serangan Corona yang terjadi serempak di dunia, membuat ekonomi di banyak negara porak poranda. Beruntung, Indonesia tidak mengalami nasib serupa. Ekonomi RIbisa cepat pulih. Pertumbuhan ekonomi yang negatif di 2020, berhasil tumbuh 3,69 persen di tahun 2021. Angka ini, akan jadi modal bagi Indonesia memuluskan target capaian pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di tahun ini.

Baca juga : Yang Jalani Isoman Wajib Punya Kamar Dan Toilet Sendiri

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari keberhasilan dalam menangani pandemi. Kata dia, berbagai lembaga di dunia, termasuk CDC Amerika Serikat, menilai Indonesia sebagai negara keempat terbaik dalam menangani pandemi.

Saat varian Delta mengamuk dan menyebabkan gelombang ke-2, Indonesia bisa cepat menurunkan kasus dan masuk negara yang status level 1, selain India dan Jepang. “Yang pasti, semua ini tentu saja karena kebijakan gas dan rem yang sudah sesuai,” tegasnya.

Meski sudah relatif berhasil melewati pandemi gelombang kedua, Airlangga mengakui ujian belum selesai. Soalnya, awal tahun ini datang gelombang ketiga akibat varian Omicron. Serangan Omicron ini tentu memberi tantangan ekonomi tersendiri.

Baca juga : Ramalan Sri Mul Nyaris Terwujud

Namun, belajar dari 2 kali menghadapi puncak Corona di tahun lalu, Airlangga optimis pemerintah bisa melewati gejolak gelombang ketiga dengan baik. Optimisme itu didasari tingginya tingkat vaksinasi. Saat ini sudah banyak masyarakat yang menerima vaksin dibanding saat terjadi gelombang penyebaran varian Delta pada Juli tahun lalu. Ditambah lagi, dengan capaian vaksin booster atau suntikan ketiga.

Dengan kondisi ini, ia berharap momentum pemulihan ekonomi yang berjalan di 2021 akan terus berlanjut di tahun 2022 ini. “Dengan begitu, Indonesia akan makin dekat dengan kondisi normal. Pembaikan di kuartal IV ini harus kita jaga momentumnya di tahun ini,” tuturnya.

Bukan hanya Airlangga yang membanggakan capaian pemulihan ekonomi. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang ekonominya sudah mulai normal atau kembali ke saat sebelum pandemi. Negara yang berhasil mencapai level sebelum pandemi, yaitu Brasil, Rusia, Indonesia, Vietnam dan Cina.

Baca juga : Ekonomi Kuartal IV 2021 Tumbuh 5,02 Persen, Menko Airlangga: Didorong Pulihnya Sektor Industri Dan Perdagangan

Pujian soal kemampuan dalam menangani pandemi ini sebelumnya juga disampaikan Dana Moneter Internasional atau IMF. Dalam laporan yang dirilis akhir Januari lalu itu, IMF menyebut Indonesia berhasil menangani Corona dan memulihkan ekonomi dalam waktu yang cepat.

“Indonesia mampu mengontrol situasi pandemi lebih baik dari beberapa rekan sesama negara berkembang bahkan negara maju,” begitu tulis laporan IMF.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.