Dark/Light Mode

Kemenkeu Optimis Ekonomi Tumbuh 4,5 Persen Pada Kuartal III

Jumat, 29 Oktober 2021 13:42 WIB
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Made Arya Wijaya. (Foto: Zoom)
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Made Arya Wijaya. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meyakini, ekonomi pada kuartal III-2021 bakal tumbuh positif. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Made Arya Wijaya, memproyeksikan ekonomi kuartal III 2021 akan tumbuh sebesar 4,5 persen.

Proyeksi itu berdasarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terus dimaksimalkan. "Ekonomi kita di kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen ini tentunya terus kita jaga di kuartal III ataupun kuartal IV-2021," ujarnya, dalam webinar Warta Ekonomi, dikutip Jumat (29/10).

Proyeksi Kemenkeu dari berbagai indikator. Begitu juga Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan ekonomi di kuartal III 2021 akan tembus 4 persen. "Sehingga overall selama 2021 akan tumbuh 4 persen," imbuh Made.

Baca juga : Berkat Optimalisasi Layanan Digital, Kinerja Kuartal III-2021 BNI Berkilau

Dia menyebut beberapa indikator. Di antaranya, aktivitas seluruh sektor usaha yang semakin baik. Serta perbaikan kondisi pandemi. Lalu, hampir di semua daerah, mobilitas juga menunjukkan perbaikan, seiring penurunan level PPKM.

Kemudian PMI Indonesia di September 2021 juga kembali ekspansi ke 52,2 persen setelah dua bulan berturut-turut terkontraksi. Selain itu, tentu saja pemerintah terus memaksimalkan anggaran PEN yang sebesar Rp 744,7 triliun di tahun ini.

Program PEN sendiri terdiri dari lima klaster. Kelimanya yakni kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan umkm dan korporasi, dan insentif usaha.

Baca juga : Kemendikbud Ristek Luncurin Pekan Kebudayaan Nasional

Adapun realisasi anggaran PEN yang sudah terserap hingga 22 Oktober 2021 sudah mencapai Rp 433,91 triliun atau 58,3 persen dari pagu anggaran.

Untuk klaster keempat, yakni dukungan UMKM dan Korporasi, Made menilai sangat penting untuk mengakselerasi perekonomian. Soalnya, peran dan kontribusi UMKM memang bagi PDB Indonesia. Makanya, lanjut dia, UMKM dan korporasi masuk ke dalam klaster tersendiri.

Memang 99,9 persen unit usaha di Indonesia masuk kelompok UMKM sementara yang besar 0,1 persen saja. Menurutnya ini tentu memberikan gambaran peran UMKM. "Baik peran dari sisi kontribusinya ke PDB, investasi, dan penyerapan tenaga kerjanya," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.