Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Remehkan Vaksin, Sudah Terbukti Bisa Ringankan Gejala Omicron

Jumat, 11 Februari 2022 13:02 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sri Prahastuti (Foto: KSP)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sri Prahastuti (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sri Prahastuti mengingatkan masyarakat untuk tidak meremehkan vaksin.

"Sudah terbukti vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan Covid-19 varian Omicron," tegas Brian, di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (11/2).

Brian menjelaskan, selemah apa pun virus, kalau terlontar akan menginfeksi. Namun jika berada di dalam badan orang yang sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi, maka virus itu menjadi sangat lemah.

Baca juga : Kabar Gembira, MUI Umumkan Vaksin Merah Putih Halal

"Sebaliknya, jika virus itu masuk ke dalam tubuh yang tidak memiliki antibodi, selain menginfeksi juga akan mengubah bentuknya menyesuaikan lingkungan tubuh manusia manusia yang dilewatinya," tutur Brian.

"Kalau perubahannya menjadi tambah jinak, ya aman. Tapi, kalau malah bermutasi menjadi varian yang lebih berbahaya, ini yang sangat beresiko," tegasnya. 

Sebelumnya, pada Senin (7/2), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berbicara keras terkait penyebaran pesan anti vaksin.

Baca juga : Berangkat Ke Kamboja Besok, Garuda Muda Ditarget Pertahankan Gelar

Ia bahkan menunjuk kelompok yang menghembuskan pesan anti vaksin, harus bertanggung jawab terhadap angka kematian akibat Covid-19 lantaran tidak mendapat vaksinasi.

Luhut juga memaparkan, sebanyak 69 persen dari total 356 pasien korban meninggal Covid varian Omicron, belum mendapat vaksinasi lengkap.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 persennya merupakan pasien yang memiliki komorbid, dan 44 persen lainnya kelompok masyarakat lanjut usia atau lansia. [HES]

Baca juga : Soal Jabatan Presiden, Masyarakat Bisa Sampaikan Aspirasi Ke ParlemenĀ 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.