Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

ICMI Usulkan 7 Langkah Pencegahan Dan Mitigasi Omicron

Minggu, 6 Februari 2022 20:52 WIB
Ketua Umum MPP ICMI Prof Arif Satria (Foto: Antara)
Ketua Umum MPP ICMI Prof Arif Satria (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkembangan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang begitu cepat, mendorong Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bergerak cepat dalam mendukung langkah-langkah pencegahan serta mitigasi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat. ICMI mengusulkan tujuh langkah penting untuk menangkal Omicron.

Ketujuh hal penting itu disampaikan dalam webinar dengan topik, "Perkembangan Terbaru Omicron: Bangsa Indonesia Harus Berbuat Apa?" yang digelar MPP ICMI Bidang 6 (Kesehatan, Perempuan, Anak, dan Pemuda), Jumat malam (4/2).

Webinar ini menghadirkan dua narasumber expert yang membuka beragam perspektif. Pertama, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sekaligus Guru Besar Penyakit Dalam Universitas Indonesia, Prof Zubairi Djoerban. Kedua, Guru Besar Epidemiologi Universitas Hasanudin yang juga Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia Prof Ridwan Amiruddin. Bertindak sebagai moderator adalah Ketua Umum PB IDI 2012-2015 Zaenal Abidin.

Baca juga : Mantap, Ini Langkah Mentan Kembangkan Jeruk Nasional

Keynote speaker disampaikan Ketua Umum MPP ICMI Prof Arif Satria. Dalam paparannya, dia yang mengingatkan tentang cara hidup yang sangat berubah karena disrupsi akibat pandemi. "Disrupsi telah mengubah cara hidup kita. Untuk itu perlu langkah-langkah yang adaptif agar umat manusia mampu bertahan dalam perubahan yang terjadi," ucapnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (6/2).

Setelah itu, kemudian dipaparkan tujuh usulan ICMI dalam menangkal varian Omicron. Pertama, waspada terhadap Omicron. Kedua, membantu edukasi untuk vaksin dan booster. Ketiga, tetap patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Keempat, melakukan aktivitas secara daring. Kelima, menyiapkan kontingensi plan untuk menyiapkan rencana penanganan bila terjadi ledakan pandemi. Keenam, perketat karantina orang dari luar yang masuk ke Indonesia. Ketujuh, perketat 3T (tracking, testing, dan treatment).

Selanjutnya, pengantar webinar dipaparkan Ketua Koordinasi Bidang MPP ICMI Prof Fachmi Idris.  Fachmi mengingatkan, gelombang ke-3 pandemi Covid-19 di Indonesia nyata dan dapat memberikan tekanan pada sistem kesehatan Indonesia. 

Baca juga : Erdogan Dan Istri Kena Omicron

"Memang benar saat ini tingkat keterisian RS masih rendah. Namun, harus diingat karena Omicron menyebar cepat, maka kasus akan sangat banyak. Sehingga, walau persentase yang terkena Covid membutuhkan rumah sakit kecil, akhirnya secara kuantitas juga tetap tinggi," terangnya.

Fachmi melanjutkan, karena penularan di tingkat komunitas tinggi, dikhawatirkan banyak tenaga kesehatan tertular di rumah tinggal mereka. Akibatnya, tidak dapat bertugas karena harus isoman. “Ini menambah tekanan kepada sistem kesehatan yang juga harus diantisipasi. Bukan hanya menghitung kesiapan tempat tidur semata," paparnya.

Dia menyarankan masyarakat agar tidak menggunakan masker kain. Namun menggunakan masker N95 untuk jaga prokes. Masyarakat juga jangan ragu untuk vaksin booster

Baca juga : BNI 46 Tutup Laga Pamungkas Dengan Kemenangan

Di akhir webinar, Zaenal Abidin menyimpulkan, ICMI harus bergerak dalam upaya meng-counter hoaks. “Membantu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, dan terus meng-update informasi resmi juga waspada terhadap informasi yang sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.