Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Reshuffle Tak Ada, Kabinet Tinggal 2 Tahun

Masuk Koalisi, PAN Gigit Jari

Kamis, 24 Maret 2022 07:30 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp).
Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp).

RM.id  Rakyat Merdeka - ISU perombakan kabinet untuk memberi PAN jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju pada Rabu Pon, akhirnya lewat lagi. Sampai tadi malam, tak ada pengumuman dari Istana soal reshuffle kabinet. PAN yang sudah masuk koalisi sejak tahun lalu, terpaksa gigit jari lagi. Padahal, sisa jabatan Presiden Jokowi bersama semua menterinya, tinggal 2 tahun lagi.

Sejak partai berlogo matahari itu masuk ke koalisi partai pendukung Jokowi, Agustus tahun lalu, isu reshuffle sudah berulang-ulang kali muncul. Biasanya, isu ini berhembus ketika mendekati Rabu Pon, hari yang biasa dipakai Jokowi melakukan perombakan kabinet. Namun, berkali-kali Rabu Pon datang, isu reshuffle itu, berlalu bersama hembusan angin.

Padahal, di dalam koalisi parpol pendukung pemerintah saat ini, cuma PAN yang belum kebagian jatah kursi menteri. Mengacu pada periode sebelumnya, Jokowi memberi PAN 1 kursi menteri, tak lama setelah memutuskan gabung dalam koalisi. Namun, di periode kedua ini, PAN yang sudah resmi gabung, belum juga diganjar kursi menteri.

Seperti Rabu Pon kemarin, isu Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet sudah berhembus sejak awal bulan. Sejumlah nama kader PAN, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya, digadang-gadang bakal ditunjuk menjadi menteri.

Isu reshuffle makin kencang, setelah ada kabar, Rabu (23/3) pagi, Jokowi bakal mengumpulkan sejumlah menteri. Ternyata, isu reshuffle lewat lagi. Sejumlah menteri yang dikumpulkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin, hanya dipanggil untuk mengikuti rapat terbatas.

Baca juga : Gandeng Huawei ICT Academy, Kalbis Institute Tingkatkan Bakat Mahasiswa

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono juga sudah memastikan bahwa, kemarin tak ada reshuffle. “Tidak ada (reshuffle kabinet),” kata Heru, kepada wartawan, kemarin.

Bagaimana dengan nasib PAN? Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini yang dikonfirmasi tadi malam, malah tertawa. Dia mengaku tidak bisa komentar, apakah dalam waktu dekat akan ada reshuffle dan PAN masuk dalam kabinet. “Maaf, saya no comment,” jawab Faldo.

Setelah Rabu Pon lewat lagi, PAN yang sebelumnya cukup senang kalau disinggung soal reshuffle, kini memilih irit bicara. Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay enggan berkomentar soal reshuffle. Termasuk, posisi PAN apakah masih di dalam atau di luar koalisi.

Tak cuma Saleh, Sekjen PAN Eddy Soeparno juga irit bicara soal reshuffle. Ia mengaku, pengetahuannya soal reshuffle sama dengan masyarakat kebanyakan.

“Sampai saat ini, saya kira informasi yang berada di masyarakat kurang lebih sama dengan informasi yang kami miliki,” kata Eddy, di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Baca juga : KPK Pede Hakim Kabulkan Tuntutan 12 Tahun Penjara Buat Eks Penyidiknya

Ia tak punya bocoran kapan dan siapa yang akan di-reshuffle, serta siapa yang akan dikasih posisi. Bahkan, Eddy malah melempar bola reshuffle itu ke Juru Bicara PAN Viva Yoga Mauladi.

“Saya tidak dalam posisi untuk memberikan tanggapan karena kebijakan partai adalah untuk memberikan tanggapan itu melalui satu pintu, yaitu juru bicara partai,” sambungnya.

Sebelumnya, Bima Arya Sugiarto salah satu pihak yang ikut membocorkan bakal ada perombakan kabinet di akhir Maret. Wakil Ketua Umum PAN ini bahkan tak malu-malau, kalau namanya masuk dalam kandidat yang akan ditunjuk sebagai menteri bersama beberapa kader PAN lainnya.

Namun, siapa yang nantinya akan ditunjuk menjadi menteri, Wali Kota Bogor 2 periode ini mengaku tak punya kapasitas untuk menjawabnya. Urusan menteri dari PAN, kata dia, itu berada di tangan Jokowi dan Zulkifli Hasan alias Zulhas.

“Kami semua sepakat menyerahkan soal itu (menteri) kepada Presiden dan Ketum,” kata Bima.

Baca juga : Heru Hidayat Dituntut Hukuman Mati Di Kasus Korupsi PT Asabri

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno meyakini PAN masih ada harapan. Ia menilai partai yang dinahkodai Zulhas ini lagi menjalani ujian kesetiaan di koalisi pendukung Jokowi.

“Pastinya masih ada. Ini ujian buat PAN. Sabar, koalisi tanpa syarat sambil nunggu kabar baik soal masuk kabinet entah itu kapan,” kata Adi kepada Rakyat Merdeka tadi malam.

Namun, selaku anak baru di koalisi, tidak diketahui secara pasti berapa jatah posisi PAN di kabinet. Apakah dapat menteri, wakil menteri atau kedua-duanya. “Masih gelap gulita soal kemungkinan jatah PAN. Yang jelas, apapun posisinya, PAN pasti terima,” pungkasnya.  [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.