Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- BMKG: Cuaca Besok Di Jakarta Dominan Cerah, Tidak Hujan Dan Panas Merata
- 7 Pemain Berkiprah Di Luar Negeri Dipanggil Shin Tae Yong
- Penembakan Di Siam Paragon Mall Bangkok, 3 Tewas, Tersangka Umur 14 Tahun
- KPK Cecar Istri Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Soal Aliran Duit Ke Orang Dekat
- Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

RM.id Rakyat Merdeka - Sejak Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke dalam koalisi Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, isu reshuffle terus mencuat ke permukaan. Bahkan, beberapanama elite partai berlambang matahari terbit itu kerap disebut-sebut bakal masuk kabinet. Termasuk Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan.
Namun, pria yang akrab disapa Zulhas itu tak mau besar kepala, meski dibilang berpeluang besar menjadi menteri di kabinet Jokowi. Wakil Ketua MPR itu pasrah, apa pun keputusan Presiden.
Baca juga : Tekad Kuat, Kunci Jatim Juara Umum Wushu PON Papua
“Saya ini Wakil Ketua MPR. Saya mengerti aturan. Kalau soal reshuffle, terserah beliau (Presiden) saja,” ujar Zulhas di sela Workshop Nasional PAN di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Zulhas juga enggan membeberkan siapa figur atau tokoh yang layak untuk menjadi seorang menteri, meski partainya memiliki segudang kader berkualitas.
Baca juga : Taufik Yakin Jakarta Juara Umum PON XX Papua
Sejauh ini, memang ada beberapa nama petinggi PAN yang sering disebut-sebut sebagai kandidat kuat sebagai menteri di reshuffle berikutnya.
Selain Zulhas, ada Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa. Ada juga yang menyebutkan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dan Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto.
Baca juga : MA Tolak Kasasi Eks Ketum FPI Cs
Namun, Zulhas menegaskan, bergabungnya PAN bukan karena posisi menteri, melainkan untuk memperkuat pemerintahan Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya