Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - SATU persatu anggota TNI dan Polri berguguran di Papua. Mereka ditembak teroris Papua. Meski begitu, Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD menilai kondisi Papua masih normal.
Hingga kemarin, kondisi Papua masih mencekam setelah teroris Papua kembali beraksi di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu (26/3). Mereka menyerang Pos Marinir Perikanan Quari Bawah dengan senjata dan granat yang menyebabkan dua prajurit gugur dan empat lainnya luka-luka. Mereka yang gugur adalah Pratu Mar Wilson Anderson dan Letda Marinir Moh Iqbal.
Serangan tersebut dilakukan teroris Papua yang oleh pemerintah dicap sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Saat penyerangan, enam prajurit TNI yang menjadi korban sedang menjalani tugas di Pos Marinir Perikanan Quari.
Baca juga : BPIP Apresiasi TNI Bangun Kampung Pancasila Di Blora
Sehari kemudian, teroris Papua masih melakukan penyerangan ke pos TNI di distrik Kenyam, Nduga.
Mereka mengaku melakukan penyerangan terhadap pos yang dijaga oleh TNI.
Nah, pada Selasa (29/3), Tim Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz berhasil menembak mati Toni Tabuni (24). Dia anggota teroris Papua pimpinan Ndeotadi di Nabire, Papua. Polisi mengatakan, Toni Tabuni pernah terlibat di kasus penembakan yang membuat Kepala BIN Daerah Papua, Mayjem Anumerta I Gusyo Putu Danny Nugraha Karya, gugur.
Baca juga : Di Hadapan Ulama Thoriqah, Mahfud MD Ingatkan Bahaya Radikalisme
Lalu apa tanggapan pemerintah dengan kondisi Papua? Menko Polhukam, Mahfud Md mengatakan, saat ini kondisi di Papua dalam status normal dan tidak darurat.
Mahfud menyampaikan hal itu pada kuliah umum di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kemarin. Di hadapan para praja, dia menyampaikan, materi mengenai stabilitas politik, hukum dan keamanan dalam negeri.
“Saudara harus memahami sebenarnya hal-hal seperti ini sudah lama terjadi, namun ini memang menjadi berita karena sekarang ada pendekatan baru, pendekatan yang dipakai adalah pendekatan teritorial,” beber Mahfud, membuka pemaparan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya