Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Survei CPCS: PDIP-Gerindra-Golkar Tiga Besar, PSI Naik Berkat Rembuk Rakyat

Jumat, 29 April 2022 14:15 WIB
Elektabilitas Parpol berdasarkan Survei CPCS. (Foto: CPCS)
Elektabilitas Parpol berdasarkan Survei CPCS. (Foto: CPCS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga partai politik utama pendukung Pemerintah menguasai papan atas elektabilitas. Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan PDIP unggul dengan elektabilitas 18,1 persen, disusul Gerindra (12,3 persen) dan Golkar (8,3 persen). 

Pada posisi papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan elektabilitas mencapai 5,5 persen. Kenaikan elektabilitas PSI disumbang oleh gelaran Rembuk Rakyat yang ditujukan untuk menjaring sosok baru penerus kepemimpinan Presiden Jokowi.

“PDIP, Gerindra, dan Golkar menduduki tiga besar elektabilitas partai politik, sedangkan di papan tengah PSI mengalami kenaikan yang didukung oleh agenda Rembuk Rakyat,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Jumat (29/4). 

Menurut Okta, unggulnya PDIP tidak terlepas dari kemenangan partai pengusung Jokowi itu selama dua pemilu berturut-turut. Sementara itu Gerindra yang sebelumnya menjadi oposisi kini bergabung ke dalam Pemerintahan Jokowi periode kedua.

Baca juga : 24 Perwira Tinggi TNI AD Naik Pangkat, Ini Daftarnya

Sedangkan Golkar praktis selalu hadir di setiap Pemerintahan, tidak pernah menempatkan diri sebagai partai oposisi. Berbeda dengan PDIP dan Gerindra yang terlalu memusat pada satu figur, Golkar memiliki banyak stok pemimpin yang tampil pada posisi-posisi strategis.

“Golkar bahkan pernah menggelar konvensi calon presiden, yang kemudian ditiru oleh Demokrat dan terakhir PSI dengan konsep Rembuk Rakyat,” lanjut Okta. Dalam tradisi politik Amerika Serikat, setiap pemilu selalu dilakukan konvensi capres oleh dua partai utama.

Konvensi merupakan alternatif untuk memunculkan calon-calon pemimpin secara terbuka, di mana tiap calon harus bisa menawarkan program khasnya masing-masing. Dengan demikian rakyat tidak dipaksa untuk menerima begitu saja calon, apalagi muncul pada last minute.

“Alangkah baiknya jika tradisi menggelar konvensi diformalkan dalam bentuk regulasi pemilu, sehingga partai-partai politik didorong untuk melakukannya,” tandas Okta.

Baca juga : Perindo Masuk 8 Besar, Waketum: Anugerah Tuhan & Kepercayaan Rakyat

Sejauh ini hanya beberapa parpol yang berniat menggelar konvensi, antara lain PSI dan Nasdem.

Nasdem sendiri meraih elektabilitas 4,0 persen, bersama-sama dengan PSI di papan tengah, serta PKB (6,8 persen), Demokrat (5,1 persen), dan PKS (4,4 persen). “Diprediksi delapan partai melenggang ke Senayan setelah melewati ambang batas 4 persen,” jelas Okta.

Dua partai yang saat ini memiliki kursi di DPR masih harus berjuang untuk lolos kembali, yaitu PPP (2,3 persen) dan PAN (1,7 persen). Mereka juga harus bersaing dengan partai-partai baru seperti Partai Ummat (1,3 persen) dan Gelora (1,0 persen).

Pada jajaran papan bawah ada Perindo (0,7 persen), Hanura (0,5 persen), PBB (0,4 persen), PKPI (0,3 persen), dan Berkarya (0,1 persen). Garuda dan Masyumi Reborn nihil, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,7 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 26,5 persen.

Baca juga : Survei IPS: Gerindra Melejit, Prabowo Kian Tak Terkejar

Survei CPCS dilakukan pada 11-20 April 2022, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (MRA)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.