Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kepala BIN Bicara Mudik Dan Covid
Ekonomi Berputar Kesehatan Terjamin
Senin, 9 Mei 2022 06:45 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Mudik lebaran yang diikuti jutaan warga berjalan sukses dan lancar. Yang lebih menggembirakan, mudik ini telah membuat ekonomi bergulir, dan penyebaran Covid-19 pun tetap terkendali.
Perhelatan akbar mudik Lebaran 2022 belum sepenuhnya usai. Seratus ribu lebih personil gabungan yang diterjunkan dalam “Operasi Ketupat 2022” masih berjuang di lapangan untuk memastikan pemudik balik ke rumah dengan aman, lancar dan sehat. Namun, Pemerintah sudah harus siap lagi menjalankan skenario lain pelonggaran mudik tahun ini: lonjakan kasus Covid-19. Kemudian, terakhir muncul pula fenomena hepatitis akut pada anak dan remaja yang sempat dihubungkan dengan Covid-19, tapi tidak terbukti.
Berita Terkait : Mengurai Kepadatan Arus Mudik Dan Balik Lebaran
Semua jajaran sudah diminta untuk mencermati dan menindaklanjuti setiap penambahan kasus. Prosedur penanganan sudah kembali dimatangkan. Fasilitas-fasilitas kesehatan dengan tenaga, obat, serta peralatan juga telah disiagakan, termasuk komunikasi publik yang masif.
“Pemerintah siap dengan semua skenario. Meskipun, kita cukup percaya bahwa kebijakan pelonggaran mudik tahun ini sudah tepat, risikonya cukup terukur dan termitigasi dengan baik,” papar Kepala Badan Intelijen Negara (KABIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan, kemarin.
Berita Terkait : Hari Kedua Lebaran, 2.000 Wisatawan Berlibur Ke Kepulauan Seribu
Pemerintah siap dengan kemungkinan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 mengingat tahun ini mudik memang berlangsung sangat meriah. Survei Kemenhub yang memprediksi pemudik tahun ini akan mencapai 85,5 juta orang, sepertinya tak jauh meleset. Sejumlah data menunjukkan, arus mudik tahun ini memang memecahkan rekor lalu lintas tertinggi sepanjang sejarah.
Sebagai contoh, untuk Jabotabek saja, menurut data Jasa Marga, jumlah mobil keluar sejak H-10 hingga H-1 Lebaran (22 April-1 Mei) mencapai 1,7 juta alias 10% lebih tinggi dibanding mudik 2019. Data ASDP Indonesia Ferry mencatat, total penumpang yang menyeberang melalui pelabuhan Merak mencapai 3,2 juta orang (naik 65% dari 2021), dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 144.000 unit (naik 47% dari 2021), serta kendaraan roda empat mencapai 238.000 unit (naik 59% dari 2021).
Berita Terkait : Erick Thohir: Saya Bisa Merasakan Kegalauan Petugas Di Lapangan
“Bisa dibayangkan betapa tingginya intensitas interaksi sosial yang berlangsung selama libur Lebaran ini, dan betapa tinggi risikonya bila tidak termitigasi dengan baik sejak awal, termasuk kewaspadaan terhadap penularan hepatitis akut di kalangan anak dan remaja,” lanjut Budi Gunawan, yang juga merupakan penggagas Medical Intelligence di Tanah Air ini.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya