Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Oleh: Djoko Setijowarno
Pilihan pemudik menggunakan jalan tol masih cukup tinggi. terutama setelah terhubung jaringan jalan Tol Trans Jawa tahun 2018. Euforia terjadi, jalan non tol yang biasanya ramai menjadi lebih lengang, karena pemudik beralih memilih jalan tol. Sampai-sampai bahu jalan digunakan untuk beristirahat, karena rest area sudah tidak dapat menampung pemudik untuk istirahat.
Baca juga : IHRC Gelar Pacuan Piala Pertiwi Di Tegal Waton
Berdasarkan hasil survei ketiga Badan Litbang Perhubungan, Kementerian Perhubungan (Maret 2022), adanya potensi pergerakan nasional selama angkutan Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang dan 14,3 juta orang (16,7 persen) di antaranya merupakan pemudik dengan asal wilayah Jabodetabek.
Pilihan pemudik menggunakan jalan Tol Trans Jawa 24,1 persen. Lebih tinggi daripada pilihan menggunakan jalur lintas tengah Jawa 9,7 persen, Tol Cipularang 9,2 persen, jalur lintas Pantai Utara (Pantura) Jawa 8,2 persen, Trans Sumatera (non tol) 4,7 persen, Tol Jagorawi 4,2 persen, jalur lintas Pantai Selatan (Pansel) Jawa 3,7 persen, Tol Jakarta-Merak 3,5 persen dan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) 0,7 persen, sisanya jalan lainnya 31,8 persen.
Baca juga : Djoker Kejar Hoki Di Turnamen Beograd
Keberadaan jalan tol dapat memangkas sekitar 50-60 persen waktu perjalanan dibanding di jalan non tol. Keberadaan jalan tol di Jawa memunculkan angkutan pelat hitam, sementara jalan tol di Sumatera dapat menghilangkan praktik angkutan pelat hitam.
Peningkatan Layanan Rest Area
Jaringan jalan Tol Trans Jawa yang mayoritas diusahakan oleh PT Jasa Marga harus melakukan banyak upaya dalam memenuhi layanan bagi pemudik. Upaya itu antara lain (1) penambahan fasilitas peturasan/toilet portable di TIP Tipe A dan TIP Tipe B, ketersediaan air bersih, toilet harus bersih dan wangi, penambahan petugas kebersihan, (2) menerapkan Prokes Covid-19 serta sosialisasi melalui spanduk dan public address, Tagline Mudik “Vaksinasi booster, mudik sehat dan aman”, (3) implementasi Management Rest Area dengan Rest Area Management System (RAMS) dalam menginformasikan kapasitas parkir kepada pengguna jalan tol sebelum masuk Rest Area dan Rest Area berikutnya, (4) penyediaan sarana perambuan, rubber cone, water barrier saat oneway dan buka/tutup akses, menambah petugas keamanan, (5) memastikan keberfungsian RAMS, CCTV, public addres, videotron, menambahkan nomor telepon pengaduan (PIC Satgas), (6) memastikan ketersediaan BBM, BBM Modular/Pertashop, BBM Motorist, bengkel motorist, layanan top up, Posko layanan, pasokan listrik, (7) menyampaikan informasi saat diberlakukan oneway melalui public address serta lama waktu di Rest Area (maksimal 30 menit).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya