Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kepala BIN Bicara Mudik Dan Covid
Ekonomi Berputar Kesehatan Terjamin
Senin, 9 Mei 2022 06:45 WIB
Sebelumnya
Pemerintah cukup percaya telah mengambil langkah yang tepat – memberikan pelonggaran bagi masyarakat untuk mudik setelah dua tahun dibatasi – karena berbagai indikator penanganan pandemi yang memang sudah memadai.
Sebulan lebih jelang mudik, tren perbaikan status pandemi memang berlangsung konsisten. Setelah mencapai puncak gelombang ketiga pada 16 Februari 2022 (64.718 kasus harian), kasus harian terus mengalami penurunan, diiringi dengan tren kenaikan jumlah pasien sembuh harian yang selalu lebih tinggi. Positivity rate terus turun dan stabil di bawah 5%, sesuai standar aman WHO. Tingkat keterisian (BOR) rumah sakit yang sempat di atas 60% juga semakin melandai tinggal satu digit. Dan, yang paling melegakan, sero survei pada Maret 2022 menunjukkan, 99,2% penduduk telah memiliki antibodi yang baik, sekitar 7.000-8.000.
Baca juga : Mengurai Kepadatan Arus Mudik Dan Balik Lebaran
“Hal ini menunjukkan, kombinasi antara percepatan vaksinasi dan pengendalian sosial tanpa lockdown total yang diinstruksikan Presiden terbukti efektif berhasil,” ujar Budi Gunawan. “Temuan ilmiah terakhir, Omicron tidak lebih ringan dari Delta, namun dengan strategi Pemerintah yang tepat, keduanya dapat diantisipasi, maka kita percaya sudah berada di jalur yang tepat bertransisi menuju endemi,” tambah Budi Gunawan.
Sembari menjalani proses tersebut dengan kewaspadaan dan tanpa ketergesaan, jelas Budi Gunawan, vaksinasi hingga dosis booster harus dilanjutkan. “Begitu pun protokol kesehatan, harus dibudayakan. Dua hal ini akan menjadi bagian dari hidup kita, karena baik pada masa pandemi maupun endemi, kita sesungguhnya hidup bersama dengan virus Corona,” tuturnya.
Baca juga : Hari Kedua Lebaran, 2.000 Wisatawan Berlibur Ke Kepulauan Seribu
Bedanya, di masa endemi nanti, Indonesia memiliki lebih banyak kesempatan untuk membangun kemandirian vaksin, obat-obatan, serta mengembangkan medical intelligence untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya virus atau biopatogen lain; termasuk fenomena long covid serta persoalan mental khususnya pada orang tua, dan juga hepatitis akut pada anak dan remaja yang dihipotesakan erat dengan SARS_Cov2.
“Menghadapi pandemi selama hampir tiga tahun cukup memberikan pelajaran bagi kita untuk membangun kemandirian tersebut dan kapabilitas medical intelligence yang mumpuni melindungi bangsa Indonesia,” tegas Budi Gunawan. [RCH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya