Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia mulai mengalami peningkatan yang dipicu oleh Omicron Varian BA.4 dan BA.5.
Untuk menekan laju penularan, Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.
”Pesan Presiden harus dilaksanakan, tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker, tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker, atau kita merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6),.
Baca juga : Pengunjung Monas Wajib Vaksinasi Covid-19
Menkes terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 global dan pola penyebarannya.
“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang varian BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” ujarnya.
Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes menyampaikan, bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1. Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.
Baca juga : Jaga Prokes Saat Kasus Covid Naik, Sanotize Hadirkan Enovid Nose Sanitizer
“Kalau di translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” ujarnya.
Menkes menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada Juli mendatang.
“Puncaknya satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali,”imbuhnya.
Baca juga : Kasus Covid-19 Masih Terkendali
Menkes menegaskan, Pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut. “Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seper duabelas atau seper sepuluh dari Delta dan Omicron,” pungkasnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya