Jemaah Berebut Tempat Untuk Shalat Di Masjidil Haram

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama tujuh hari bertugas di Makkah, saya sudah empat kali saya mendapat kesempatan shalat di Masjidil Haram, saat umrah satu kali di lantai 1 dan tiga kali shalat di lantai dua.

Sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan, hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa. Sebab, sebagai PPIH, saya dan sesama petugas lainnya tak bisa sekehendak hati shalat lima waktu di depan Kabah.

Baca juga : PMI Wanita Difasilitasi Rumah Khusus, Keamanan Terjamin

Selain karena padatnya program kerja internal yang harus diselesaikan setiap PPIH, waktu tempuh perjalanan dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah ke Masjidil Haram juga tidak singkat. Perlu waktu kurang lebih 15 menit. Itu pun kalau lalu lintas sedang lancar.

Waktu tempuh itu bisa bertambah dua kali lipatnya saat waktu menjelang shalat. Sebab, bus nomor 6 yang mengangkut saya dari petugas KKHI Makkah harus melaju pelan, karena banyak jamaah haji melintas sepanjang perjalanan.

Baca juga : Oplah Koran Di Jepang Masih Tembus 2 Juta Per Hari!

Misalnya, di daerah Mahbas Jin Sektor 1, tempat jamaah haji embarkasi SUB dan LOP tinggal, banyak jamaah haji bergerombol melintas di tempat ini untuk menuju halte pengumpan Bus Shalawat.

Di tempat penyeberangan ini, banyak kabar orang mengalami kecelakaan tertabrak kendaraan yang melaju dengan kecepatan kilat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.