Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Untuk memenuhi pemerataan sekolah, terutama di blind spot daerah-daerah, Pemerintah Kota Bandung bakal membangun sekolah baru untuk tingkat SMP.
Tidak kurang dari 16 Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru akan direalisasikan pada anggaran tahun 2022 - dan 2023.
"Kami kekurangan sekolah untuk SMP. Jadi akan dibangun 16 SMP filial yaitu pendidikan SMP tapi bangunannya disatukan dengan SMP yang ada, atau sekolah dasar terdekat," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Tantan Syurya Santana, di Balai Kota Bandung, Rabu (6/7/2022).
Baca juga : Kunjungan Jokowi Ke Rusia Jadi Peluang Garap Turis Negeri Beruang Merah
Menurut Tantan, rencananya di tahun 2022 akan dibangun 2 gedung SMP dari 16 yang filial. Kedua SMP tersebut dibangun di daerah Sukajadi dan Riung Bandung.
Dibangun di daerah tersebut, untuk memfasilitasi daerah blind spot zonasi.
"Kami sedang memfasilitasi SMP yang blind spot daerah-daerah yang masih minim pemerataan akses terutama aksesnya untuk SMP. Mudah-mudahan di tahun ini alokasi di Sukajadi karena jauh ke sana ke sini," ujarnya.
Baca juga : Masuk Hitungan Negara Sahabat, Indonesia Dipastikan Kebagian Pasokan Pupuk Rusia
Tantan mengatakan, 14 dari 16 SMP yang direncanakan tersebut akan dibangun tahun 2023 mendatang. Pembangunan SMP ini juga untuk pemerataan akses PPDB di berbagai daerah.
"Blind spot ada beberapa wilayah, seperti di Sukajadi, Ujungberung ada 8, termasuk Gedebage juga perlu beberapa lokasi SMP. Ini supaya pemerataan akses PPDB tidak kesulitan," kata Tantan.
Terkait dengan kebutuhan Guru, Tantan mengatakan saat ini pihaknya sudah memetakan kebutuhan guru SMP baru tersebut.
Baca juga : Cegah Kekerasan Seksual, KAI Lakukan Kampanye Di Berbagai Kota
"Nanti tinggal dipikirkan guru filial nya. Tidak usah khawatir urusan wajib kebutuhan dasar pasti diprioritaskan," pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya