Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diplomasi Jokowi Jadi Inspirasi Pemimpin Dunia Menuju Perdamaian Rusia-Ukraina

Rabu, 6 Juli 2022 17:06 WIB
Presiden Jokowi/IG
Presiden Jokowi/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Strategi dan Pertahanan Program Studi (Prodi) S-1 Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Fahmi, menyebut kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina-Rusia sebagai langkah menuju perdamaian.

Meski begitu, dia menilai proses untuk mendamaikan kedua negara memerlukan jalan yang panjang.

Sehingga, membutuhkan waktu dan tidak bisa dilakukan sekejap mata meski Jokowi berinisiatif mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Akan ada jalan panjang menuju perdamaian,” ujar Lukman dalam Panggung Demokrasi Misi Damai Jokowi ke Rusia dan Ukraina yang dikutip YouTube media swasta nasional, Rabu (6/7). 

Lebih lanjut, dia mengatakan peran Indonesia menjadi penengah konflik Ukraina-Rusia tidak mudah. Pasalnya, dibutuhkan kepercayaan dari setiap pihak yang berseteru, supaya dapat mempercayai Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Lukman, yang bercermin dari rute perjalanan Jokowi, usai meninggalkan KTT G7 di Jerman dengan mengunjungi Ukraina terlebih dahulu.

Baca juga : Dari UEA, Jokowi Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Wafatnya Tjahjo Kumolo

Bagi Lukman, lawatan luar negeri Jokowi ke Ukraina sebelum bertemu Vladimir Putin, upaya membangun kepercayaan dari negara ini. Pasalnya, Ukraina belum memiliki banyak kepercayaan ke Indonesia.

Lukman juga mengutarakan, kunjungan luar negeri Jokowi kali ini istimewa. Pasalnya, mantan Wali Kota Solo ini membawa sejumlah topik penting bagi kepentingan domestik dan internasional. Salah satunya humanitarian crisis.

Topik tersebut menjadi bahasan yang penting, sebab konflik berkepanjangan antara Ukraina-Rusia membawa kerugian bagi dunia, yaitu terputusnya global supply chain, terutama pasokan gandum.

Masalah tersebut tidak hanya dirasakan oleh negara-negara di Eropa, juga Indonesia yang masih mengandalkan impor gandum dari Ukraina. Sejak serangan Rusia ke Ukraina akhir Februari lalu, harga gandum dunia meroket.

“Mungkin juga (membahas) supply gandum dan ini menjadi (salah satu) prioritas bagi Pak Jokowi. Saya melihat ada (bahasan) food security. Supaya bisa diizinkan untuk diekspor ke beberapa negara,” imbuh Lukman.

Sementara, Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai, diplomasi yang dilakukan Jokowi ke Rusia dan Ukraina sebagai sesuatu yang baik. 

Baca juga : Good News, Putin Siap Jamin Pasokan Makanan Dan Pupuk Dari Rusia Dan Ukraina

Terlepas hasilnya dari misi diplomasi tersebut, keberanian Jokowi ke Rusia dan Ukraina patut diacungi jempol. 

"Diplomasi Jokowi bagian untuk mempercepat perdamaian," terang Dave kepada wartawan, Rabu, (6/7).

Dave menekankan, perang yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina akan mengganggu perekonomian dunia. Dari krisis pangan, supply chain, pasokan energi dan itu sangat jelas akan menyusahkan banyak orang dari berbagai belahan negara. Apalagi, belakangan terlihat sikap rasisme mewarnai konflik Ukraina-Rusia.

“Kalau pandangan orang, ada pengamat bilang jangan berharap dan segala macam, memang ini tidak akan mengakhiri perang. Tetapi harus dicatat, ini usaha terbaik yang dilakukan dan itu tidak dilakukan presiden lain," katanya.

Dia mengatakan, bagaimana banyak negara yang justru 'memperkeruh' suasana perang dengan mengirimkan persenjataan ataupun dukungan terhadap Ukraina. Dan, itu tidak akan menyelesaikan masalah. 

"Kita datang membawa pesan kemanusiaan, apa yang dibutuhkan masyarakat Ukraina. Itulah yang mestinya negara barat lakukan. Makanya, apa yang sudah dibuat Presiden, ini sudah baik, kita dukung," kata dia. 

Baca juga : Dari Polandia, Jokowi Lanjutkan Misi Perdamaian Ke Moskow

"Hasilnya? Itu kan suatu proses, nggak bisa dilihat dengan cepat, enggak bisa dilihat secara instan. Perang ini kan terjadi akibat politik luar negeri yang berkepanjangan," pungkasnya.■

 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.