Dark/Light Mode

Minat Masyarakat Mendaftar MyPertamina Membludak, KSP Kasih Jempol

Kamis, 7 Juli 2022 11:18 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Hageng Nugroho (Foto: KSP)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Hageng Nugroho (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) mengapresiasi tingginya animo publik, terkait pengaturan penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar menggunakan MyPertamina.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat, sejak diterapkan pada 1 Juli hingga 4 Juli 2022, sebanyak 50 ribu kendaraan telah didaftarkan sebagai pengguna BBM subsidi. Baik melalui aplikasi MyPertamina atau website subsiditepat.mypertamina.id.

Sementara, jumlah downloader aplikasi MyPertamina pada periode yang sama, mencapai 4 juta.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Hageng Nugroho menilai, tingginya animo masyarakat tersebut menunjukkan adanya kesepahaman antara masyarakat dengan pemerintah. Bahwa penyaluran BBM bersubsidi harus ditata ulang, agar lebih tepat sasaran.

Baca juga : Program MyPertamina Berjalan Lancar, Pengamat Apresiasi Pertamina

"Telah terbangun pemahaman dan kesadaran di masyarakat, agar BBM bersubsidi tak bocor ke kalangan atas. Ini lompatan besar untuk mewujudkan subsidi berkeadilan," kata Hageng, di Jakarta, Kamis (7/7).

Pemerintah telah berupaya keras, agar BBM susbsidi baik jenis Pertalite maupun Solar tidak mengalami kenaikan. Meski harga minyak dunia terus melambung. 

Sejauh ini, pemerintah memberikan kompensasi subsidi, yang nilainya mencapai Rp 502 triliun.

Hageng mengungkapkan, kebijakan tersebut semata-mata untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga BBM subsidi, bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga, kondisi ekonomi tetap terjaga dan berjalan.

Baca juga : MyPertamina Buka Pendaftaran BBM Subsidi Khusus Roda Empat

"Jadi, pemerintah memang hadir untuk mengurangi beban rakyat. Untuk itu, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam mengonsumsi BBM bersubsidi," tandas Hageng.

Pada kesempatan itu, Hageng juga mendorong PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), untuk menjaga kondusivitas penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, dengan melakukan sosialisasi terus menerus dan penyempurnaan infrastruktur pendukung.

"Jangan sampai, niat baik pemerintah ini justru memunculkan hal-hal negatif di lapangan," pungkas Hageng.

Untuk tahap awal, uji coba penyaluran BBM Subsidi jenis Pertalite melalui sistem MyPertamina dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi. Yakni, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Baca juga : Baru Tahap Pendaftaran, Besok Beli Pertalite Cs Masih Seperti Biasa

Penyaluran BBM subsidi merupakan amanah Perpres No 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, dan SK BPH Migas No 4/2020 tentang Penugasan Pertalite dan Solar. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.