Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang 2024, Persis Ingatkan Pemerintah Atasi Polarisasi Masyarakat

Selasa, 12 Juli 2022 14:36 WIB
Wakil Ketua Umum PP Persis Jeje Zaenudin. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum PP Persis Jeje Zaenudin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Idul Adha membawa hikmah mendalam terbangunnya solidaritas masyarakat. Ibadah kurban telah mendorong semangat gotong royong, tetapi itu saja dinilai belum cukup.

Pengurus Pusat Persatuan Islam (Persis) mendukung pemerintah untuk terus berupaya mempersatukan masyarakat. Pasalnya, sisa-sisa polarisasi politik 2019 masih terasa sampai saat ini.

Baca juga : Pengusaha Minta Pemerintah Sesuaikan Tarif Penyeberangan

Wakil Ketua Umum PP Persis Jeje Zaenudin menyebut polarisasi masyarakat menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar yang saat ini pemerintah hadapi jelang 2024.

"Jangan malah menimbulkan kesan sebaliknya, seakan-akan situasi keterbelahan ini sepertinya sengaja dirawat dan diawetkan demi kepentingan kekuasaan politik tertentu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Jeje kepada wartawan, Selasa (12/7).

Baca juga : Ayo Pakai Masker Lagi

Di momentum Idul Adha ini, Jeje mengingatkan para pemimpin pemerintahan meneladani Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Kedua kekasih Allah ini menyuguhkan pelajaran berharga tentang kerelaan untuk mengalahkan egoisme diri sendiri demi meraih keridaan Allah.

"Jika para pemimpin negeri ini mengambil keteladanan kepemimpinan seperti Nabi Ibrahim dan Ismail, kita yakin permasalahan bangsa seberat apapun akan teratasi," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.

Baca juga : Dirut Jasa Raharja Ingatkan Pentingnya Bayar Pajak Kendaraan

Jeje juga mengajak masyarakat muslim menjadikan momentum Idul Adha sebagai kesempatan untuk memerkuat ukhuwah dan solidaritas nasional. Termasuk, saling menghormati dan dewasa dalam menyikapi perbedaan, serta mampu menepis isu-isu provokatif yang dapat memecah belah ukhuwah.

"Sudah seharusnya bagi para pemimpin negeri dan pejabat negara membuktikan kesungguhan kerja mereka. Bahwa mereka harus jadi para negarawan yang seluruh kebijakan dan keputusan mereka untuk kepentingan umat dan bangsa, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," papar dia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.