Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Cacar Monyet Jadi Darurat Global
Ih Ngeri, Mudah-mudahan Tak Menjangkit Indonesia
Selasa, 26 Juli 2022 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wabah cacar monyet (monkeypox) sudah meluas lebih dari 70 negara. Sebanyak 99 persen terjadi di kalangan pria. Dari jumlah tersebut, 98 persennya menjangkiti para homoseksual.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (P2P Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes). Terutama, mencuci tangan.
“Hindari kontak dengan orang yang memiliki gejala-gejala MPX (monkeypox),” imbau Maxi.
Diberitakan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai keadaan darurat kesehatan global, Sabtu (23/7).
Baca juga : WHO Asia Tenggara Minta Negara-negara Kencengin Prokes Dan Pengawasan
Pasalnya, wabah penyakit menular itu telah meluas lebih dari 70 negara. Keadaan tersebut dinilai telah memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.
Maxi meminta masyarakat segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala-gejala awal cacar monyet. Seperti panas, kelainan pada kulit, tonjolan kecil pada kulit yang gampang dilihat di bagian wajah, juga di telapak tangan, bintik-bintik merah atau ruam, hingga vesikel berisi cairan atau nanah.
“Yang paling khas, kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan,” katanya.
Maxi menjelaskan, Kemenkes telah mengaktifkan sistem surveilans di seluruh pintu masuk wilayah Indonesia. Khususnya di bandara dan pelabuhan laut.
Kata dia, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memeriksa setiap pelaku perjalanan, meliputi suhu tubuh serta indikasi gejala cacar monyet.
“Terutama pada pelaku perjalanan yang datang dari negara-negara dengan kasus penularan cacar monyet,” katanya.
Maxi mengatakan, Pemerintah juga melakukan surveilans pada kelompok yang tergolong rentan terserang cacar monyet. Termasuk, kelompok penyuka sesama jenis. “Kami akan melakukan surveilans ketat pada kelompok ini dan bekerja sama dengan beberapa organisasi maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM),” katanya.
Kendati demikian, Maxi mengatakan, menurut laporan jaringan laboratorium serta fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, sampai saat ini belum ada kasus penularan penyakit cacar monyet di wilayah Indonesia.
Baca juga : Cegah Pemanasan Global, Pertamina Sukseskan Transisi Energi
“Baik konfirmasi, probable, maupun suspect monkeypox,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya